JATIMTIMES - Munculnya Bakal Calon Presiden (Bacapres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo di tayangan azan TV ramai diperbincangkan di media sosial. Tak sedikit yang menilai kemunculan Ganjar Pranowo di tayangan adzan TV tersebut dihubung-hubungkan dengan politik identitas.
Caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando turut memberikan kritikan soal kemunculan Ganjar Pranowo di tayangan adzan TV tersebut. Dilansir dari akun Tiktok @adearmando_official pada Selasa (12/8/2023), ia mengatakan jika ada empat masalah terkait iklan adzan yang ada Ganjar Pranowo itu.
Baca Juga : Kembali Viral, Ramalan Lord Rangga Tiga Nama Capres 2024, Pesannya Menohok
Kesalahan yang pertama kata Ade adalah melanggar aturan KPI. "KPI itu punya aturan, yang bilang bahwa di dalam adzan tidak boleh ada iklan termasuk iklan politik dan adegan Pak Ganjar itu jelas adalah kampanye politik," ungkapnya.
Lalu yang kedua iklan tersebut telah melanggar aturan KPI yaitu netralitas. "Tidak boleh sebuah stasiun televisi memihak pada salah satu kandidat, jadi kalau ada adzan dengan adegan Pak Ganjar sholat, mestinya juga ada adzan dengan adegan Pak Prabowo sholat dan Pak Anies Sholat," katanya.
"Kubu Pak Ganjar sekarang jadinya dituduh melakukan politik identitas karena mendorong rakyat untuk memilih karena faktor kesalahannya Pak Ganjar bukan karena alasan-alasan yang lebih penting," Sambungnya.
Lalu yang terakhir menurut Ade, adegan itu juga menjadi persoalan karena ternyata adegan wudhunya Pak Ganjar tidak sempurna. "Lengan panjangnya Pak Ganjar itu belum digulung pada saat wudhu," pungkasnya.
Kritikan Ade pada adegan adzan Ganjar Pranowo itu mendapat tanggapan dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang setuju dengan kritikan yang dilontarkan Ade Armando itu.
"Tumben sehat pikiran pak ade armando," tulis @user***.
@ade armando terseret di jalan yang benar," tulis @Saipul***.
"Nah...ini baru yg sebenar nya Ade Armando. Senang melihat ada nya kesejukkan..dan ke netralitasan dalam berpolitik ! Keren," tulis @Anan***.
Sementara sebelumnya, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta stasiun televisi swasta yang menyiarkan tayangan azan dengan memunculkan bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo, memberikan klarifikasi.
Baca Juga : Pemenang Sayembara Nama Stadion Terima Hadiah dari Bupati Kediri
Komisioner bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Aliyah mengatakan KPI sudah mengirimkan surat ke stasiun televisi tersebut yang isinya bertanya tentang kesediaan waktu klarifikasi.
"Kami tengah lakukan kajian terhadap hal tersebut dan kami minta segera klarifikasi Lembaga Penyiaran yang menayangkan," kata Aliyah dikutip dari detikcom, Selasa (12/9/2023).
Menurut Aliyah potensi pelanggaran belum bisa dipastikan. Kata dia hal itu masih dalam kajian.
Sebagai informasi tambahan, dalam tayangan azan magrib di stasiun televisi RCTI dan MNCTV, Ganjar terlihat ketika adegan salah berjemaah. Dia memakai kemeja putih, peci hitam dan sarung batik.
