JATIMTIMES - Pengembangan Kampung Kayutangan Heritage terus dilakukan. Terlebih setelah kawasan tersebut berhasil mendapatkan juara di salah satu kategori dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Ketua Pokdarwis Kampung Kayutangan Heritage Mila Kurniawati mengatakan bahwa capaian penghargaan tersebut bukan menjadi tujuan akhir. Namun menurutnya, capaian tersebut menjadi gerbang awal untuk terus mengembangkan potensi di Kayutangan Heritage.
Baca Juga : Tim PABSI Bawa 7 Medali Emas di Porprov Jatim ke-VIII untuk Kota Malang
“Ini bukan akhir, malah pekerjaan rumah (PR) kita menambah. Terlebih dengan ikut ADWI itu kita jadi berkumpul dengan penerima anugerah dari daerah lain se Indonesia, sharing, ternyata masih banyak memang PR dan masukan yang harus kita tata. Karena kami tidak ingin Kampung Kayutangan ini hanya dikenal sekarang atau sampai 5 tahun ke depan saja. Kami pinginnya longtime orang-orang masih mengenal Kayutangan sampai kapanpun,” ujar Mila.
Hal itu menurutnya menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama seluruh elemen masyarakat. Apalagi, Kayutangan Heritage, merupakan sebuah destinasi wisata yang dikembangkan dengan berbasis masyarakat. Untuk itulah dalam hal ini juga dibutuhkan kolaborasi bersama dengan warga sekitar, RT, RW, maupun lurah.
“Karena ini perkampungan, kita sadar bahwa dinamika masyarakat cukup dinamis. Nah kami, pokdarwis yang menjaga ritmenya masyarakat ini harus bertekad supaya moodnya warga kita gak sampai turun, rasa kebersamaannya harus tetap dijaga. Terlebih dalam menyambut pengunjung berarti kan harus menjadi tuan rumah yang baik,” terang Mila.
Salah satu potensi yang menurutnya masih perlu dioptimalkan adalah seperti yang telah ditampilkan melalui konten youtube, dan juga telah dilombakan dalam ajang ADWI 2023. Sebab, dalam unggahan konten tersebut juga ditampilkan sejumlah hiburan yang ada di Kayutangan Heritage.
Sebah, beberapa tamu yang berkunjung melalui paket reservasi, mengaku tertarik karena melihat sejumlah hiburan yang turut ditampilkan dalam konten tersebut. Sehingga, dengan hal itu, pihaknya juga berencana untuk meningkatkan entertainment yang selama ini ada di Kampung Kayutangan Heritage.
Baca Juga : Dukung Permodalan Petani Tebu Madiun, Bank Jatim Kerja Sama dengan PT PG Rajawali I
“Jadi kemarin ada beberapa tamu yang reservasi paket wisata ke kami, bilang tertarik karena lihat di youtube ada banyak hiburan. Otomatis kita harus meningkatkan entertain kita. Jadi PR nya mungkin ke depan kita harus punya sanggar tari sendiri. Selanjutnya yakni pengelolaan dana yang selama ini diperoleh dari tiket masuk. Kalau reguler itu kan per orang Rp 5 ribu, kalau paket wisata beda lagi. Nah jadi bagaimana kita mengelola dana untuk menjadikan kampung ini menjadi lebih menarik,” jelas Mila.
Diakhir, Mila juga menyampaikan jika Kampung Kayutangan Heritage, tidak hanya dijadikan pariwisata untuk peningkatan secara ekonomi saja. Namun diharapkan bisa menjaga aset yang ada, mulai dari pelestarian bangunan sampai adat istiadat yang ada di dalam Kampung Kayutangan Heritage.
“Jadi Kampoeng Heritage Kajoetangan ini asetnya cukup banyak, tinggal bagaimana kita mengemasnya melalui pariwisata, tapi tujuan akhirnya memang tetap di pelestariannya. Karena banyak sekali memang yang berkunjung ke sini, tanya-tanya bangunan rumah A ini dibangun tahun berapa, kok bisa sampai ratusan tahun, dulunya ditempati siapa, itu kan akhirnya bisa jadi cerita yang menjual dari mulut ke mulut. Ternyata di Kota Malang ada kampung yang di dalamnya ada banyak bangunan dari jaman belanda ratusan tahun lalu. Jadi anak sampai cucu kita nanti bisa terus melihat bangunan ini,” pungkas Mila.
