JATIMTIMES - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung Marsono memastikan akan merespons surat aduan yang dilayangkan WN (50), warga Desa Joho, Kecamatan Kalidawir.
Saat dikonfirmasi awak media, Marsono menegaskan pihaknya akan merespons jika surat aduan masuk dan sudah ada di mejanya. Yang diadukan adalah Misbah, salah satu anggota DPRD Tulungagung.
Baca Juga : Silaturahmi dengan Wartawan, Kapolres Tulungagung Siap Perbaiki Pelayanan Informasi
Saat ini, lanjut politisi PDIP Kabupaten Tulungagung itu, aduan sudah ada di bagian kesekretariatan dewan. ” Ya benar, informasi pelaporan terhadap anggota DPRD dari Fraksi PN Saudara MS, memang sudah diterima sekretariat dan itu otomatis akan ke meja ketua. Tetapi suratnya masih belum ke meja saya," kata Marsono.
Sebagai lembaga yang responsif, atas hal yang beredar itu, sebagai pimpinan, Marsono sudah berkomunikasi dengan Badan Kehormatan atau BK.
"Tetapi secara praktis, belum ada penugasan karena suratnya belum sampai kemeja saya," ungkap dia.
Misbah sendiri merupakan anggota Badan Kehormatan. Kini dia sendiri yahg diadukan ke BK.
Marsono juga meminta agar masyarakat menghormati proses hukum yang berlaku dan tidak malah berasumsi tanpa prosedur.
”Nanti setelah surat pengaduan masuk ke saya, selaku ketua akan meminta BK rapat dan melakukan tindakan, mulai dari mempelajari, menganalisis dan membuat keputusan, yang nanti akan disampikan kepada saya selaku ketua DPRD dan pasti akan kami sampaikan hasil keputusannya," ungkapnya.
Seperti diketahui, WN mendatangi kantor DPRD Kabupaten Tulungagung. Kedatangan WN ini, untuk melaporkan Misbah, politisi PAN yang juga anggota legislatif periode 2019-2024.
WN yang awalnya ingin mengadukan secara lisan ini, akhirnya mendapat arahan staf dewan agar membuat aduan tertulis dan bermaterai.
"Benar, kami merasa dirugikan secara harga diri, masa anggota dewan berbuat begitu," ucap WN pada awak media, Selasa (5/8/2023).
Untuk itu, WN menuruti masukan sekretariat DPRD ini dan membuat surat aduan tertulis. "Tadi saya diberi tahu oleh pihak sekretariat, laporan harus secara tertulis. Atas petunjuk itu, saya langsung buat surat bermaterai, untuk kami laporkan," kata WN.
Baca Juga : Di-Booking Lebih dari 40 Juta Kali, Ini Hotel Pilihan Favorit Gen-Z
Dalam laporannya, WN mengutarakan kronologi kejadian dan meminta agar BK DPRD menindaklanjuti dugaan pelanggaran etika berupa perbuatan yang tidak pantas pada dirinya.
WN sendiri sebelumnya merasa menjadi korban dugaan tindakan tidak menyenangkan. Ia mengaku masih mengalami trauma dan merasa dilecehkan, meski Misbah telah meminta maaf.
Permintaan maaf Misbah tidak begitu saja diterima, lantaran WN yang saat itu sedang membenahi posisi mobil tiba-tiba didatangi dan disentuh dagunya, yang kemudian ia tangkis dengan tangan.
Selepas itu, WN mengaku Misbah masuk ke rumah dengan alasan meminta dua bungkus es batu.
Tak disangka, saat es batu di dalam kulkas diambil, WN yang berada di dalam kamar usai mandi, tiba-tiba pintunya digedor-gedor dan secara terang-terangan Misbah meminta melihat WN.
Bagi WN, laporan yang dibuat tidak lain untuk memperjuangkan harga dirinya sebagai wanita yang berstatus janda.
Keterangan WN ini sebelumnya telah dijelaskan oleh Misbah yang mengaku tidak ada niat berbuat negatif. Dengan permintaan maaf yang disampaikan, Misbah telah menganggap masalah itu selesai.
