JATIMTIMES - Remote control sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari televisi. Aneh rasanya kalau ada pesawat televisi yang tak dilengkapi dengan peranti pengatur jarak jauh ini. Saking lumrahnya, mungkin sebagian besar dari kita tidak tahu siapa sebenarnya yang pertama kali menciptakan alat ini.
Dilansir dari akun Tiktok @kamutahugakofficial, remote control pertama diciptakan sekitar 1950 dan disebut “Lazy Bone”. Namun sayang remote kala itu menggunakan kabel tebal yang dikaitkan ke televisi.
Baca Juga : STIE Malangkucecwara Tutup Program Hanabi 2023 dengan Sukses
Kabel tersebut rentan rusak karena sering membuat orang tersandung atau bahkan remotnya terpelanting. Barulah pada tahun 1955, Eugene Polley menciptakan remote control tanpa kabel. Ia lalu menamai temuannya itu dengan Flash-Matic.
Bentuk remot hasil karya Eugene Polley ini mirip hair dryer namun ada juga yang menyebutnya mirip dengan pistol. Alat tersebut dinamakan “Flash-Matic” dan dapat mengarahkan sinar yang terlihat oleh mata.
Sinar tersebut dapat mengaktifkan empat tombol pada televisi, termasuk mengganti tampilan layar TV, mengecilkan suara atau mengganti channel pada TV. Karena teknologinya masih sangat jauh dari sempurna, maka ketika remote terkena paparan sinar lain akan tidak berfungsi sempurna.
Ide cemerlang tentang remote control tak berkabel tersebut sebenarnya pertama kali dilontarkan oleh Nikola Tesla pada tahun 1893. Namun karena satu dan lain hal maka baru pada tahun 1955, Polley seorang insinyur yang bekerja pada Zenith Radio Corp– perusahaan pembuat TV- mengusulkan untuk menciptakan remote TV tak berkabel tersebut.
Remote control pertama ciptaan Eugene Polley mungkin masih sangat sederhana. Flash-Matic bekerja dengan cara memancarkan cahaya ke arah photo cell yang ada di setiap sudut layar televisi. Masing-masing sudut memiliki fungsi sendiri-sendiri, seperti mematikan suara; mematikan tampilan visual, atau mengubah saluran televisi.
Baca Juga : Mengenal Sea Sapphire, Invertebrata Laut yang Bisa Berkilau dan Menghilang dalam Waktu Sekejap
Dari sebuah wawancaranya dengan harian Baltimore Sun pada tahun 2000 lalu, Polley mengatakan, ciptaannya itu membuatnya merasa bahwa hidupnya tidak sia-sia. Karena dia mampu membuat penemuan yang bermanfaat bagi manusia, seperti seorang penemu yang menciptakan toilet yang dapat menyiram sendiri.
Walaupun demikian, di awal peluncuran remote control tersebut, tidak semua orang setuju dan menyukai ide tersebut. Saul Bellow, seorang novelis mencela penemuan tersebut karena membuat pemirsa kerap mengganti saluran TV sehingga sulit mengikuti jalan cerita suatu film.
Namun meski demikian, sampai akhir hayatnya, pria kelahiran Chicago ini selalu bangga pada remote control buatannya. Eugene Polley meninggal di Advocate Good Samaritan Hospital di Downers Grove, Chicago, 20 Mei 2012.