JATIMTIMES - Dalam upaya memberikan dampak positif bagi anak-anak yang membutuhkan, kelompok 24 gelombang 3 dari Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) telah menggelar serangkaian kegiatan yang tak hanya menarik, tetapi juga penuh manfaat.
Dua program utama yang dijalankan adalah pelatihan menggambar di tote bag untuk mengasah kreativitas anak serta pelatihan public speaking melalui kegiatan story telling, yang berfokus pada mengembangkan potensi dan pengetahuan mereka.
Baca Juga : Profil Habib Umar bin Hafidz, Ulama dari Tarim yang Sedang Rihlah Dakwah ke Indonesia
Menggambar di Tote Bag: Menyemai Kreativitas dalam Seni Kreativitas adalah potensi tak ternilai dalam perkembangan anak. Untuk mendorong potensi ini, kelompok 24 memilih menggelar kegiatan menggambar di tote bag.
Tote bag, selain sebagai medium, juga dapat berfungsi sebagai hasil karya yang praktis untuk digunakan sehari-hari. Anak-anak yang berpartisipasi diajak untuk berimajinasi dan menggambar sesuai keinginan mereka di atas tote bag.
Melalui kegiatan ini, mereka dapat mengasah kreativitas, mengeluarkan ide-ide unik, serta mengembangkan kemampuan seni mereka. Di samping itu, kegiatan ini juga membantu mereka dalam mengatasi rasa takut terhadap kertas kosong, dan memberikan rasa kepuasan saat melihat hasil karya yang dapat mereka gunakan.
Pelatihan Public Speaking: Memimpin Panggung dengan Cerita Keterampilan berbicara di depan umum adalah modal penting dalam menghadapi tantangan masa depan. Melalui pelatihan public speaking, anak-anak didorong untuk mengasah kemampuan berbicara mereka dengan cara yang menarik dan menghibur.
Kegiatan story telling dipilih sebagai metode, memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan kemampuan bercerita dengan baik. Anak-anak diajak untuk berbicara di depan teman-teman mereka, dengan menghadirkan cerita-cerita yang menarik. Ini membantu mereka dalam mengatasi rasa gugup dan meningkatkan rasa percaya diri.
Melalui pelatihan ini, anak-anak belajar tentang struktur cerita, gaya bahasa, serta cara mengatur penampilan di depan audiens. Kegiatan ini membawa manfaat yang nyata bagi anak-anak di Panti Asuhan Taslimiyah. Pengembangan kreativitas melalui seni menggambar merangsang imajinasi dan ekspresi mereka.
Sementara itu, pelatihan public speaking dan story telling membantu mereka mengatasi rasa gugup dan mendorong mereka untuk berbicara dengan percaya diri di depan orang lain. Lebih dari itu, program ini tidak hanya menambah wawasan dan keterampilan, tetapi juga memupuk rasa kebersamaan dan percaya diri yang lebih dalam pada anak-anak.
Baca Juga : Inilah Sejarah Kemunculan Pasar Malam di Indonesia, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial Belanda
Ini adalah langkah berharga dalam memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dan masa depan anak-anak yang berada di Panti Asuhan Taslimiyah. Program Mahasiswa Masyarakat kelompok 24 gelombang 3 telah membuktikan bahwa melalui kreativitas dan pengembangan keterampilan berbicara, kita dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan dunia di masa mendatang.
“Mengembangkan kreativitas anak-anak melalui kegiatan menggambar di tote bag”.
"Berani berbicara, menginspirasi anak-anak melalui cerita”.
Penulis: Nur Aqidah, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.