JATIMTIMES - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Jawa Timur menggelar acara silaturahmi dan dialog publik yang bertemakan "Upaya Mahasiswa dan Milenial Meneropong Pemimpin yang Ideal".
Dialog ini bertujuan untuk membahas peran mahasiswa dan generasi milenial dalam menciptakan pemimpin masa depan yang benar-benar mengutamakan kepentingan rakyat.
Baca Juga : Mbangun Desa, Unisba Blitar Terjunkan 646 Mahasiswa KKN di Sutojayan
Dalam dialog yang dihadiri oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur, BEM Nusantara Jawa Timur menyoroti pentingnya memiliki pemimpin yang berintegritas dan tulus dalam melayani masyarakat. Mereka juga menekankan bahwa pemimpin masa depan harus memiliki visi yang jelas untuk memajukan bangsa dan menciptakan kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat.
Acara ini juga memberikan peluang bagi peserta untuk berinteraksi secara langsung dengan narasumber yang ahli di bidangnya. Beberapa narasumber yang dihadirkan adalah tokoh-tokoh inspiratif dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, praktisi, tokoh pemuda dan pemimpin masyarakat.
Di antaranya, Kepala Bangkesbangpol Provinsi Jawa Timur Eddy Supriyanto; Dandim Kota Malang Letkol Kav. Heru Wibowo; komisioner KPU Kota Malang Deny Rachmat Bachtiar; dan Ketua KNPI Kabupaten Malang Zulham. A. Mubarok.
Diskusi yang dilakukan tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga mengupas solusi-solusi yang dapat diambil untuk mewujudkan pemimpin yang berkualitas dan peduli pada rakyat.
Dalam sambutannya, Nurkhan Faiz selaku Koordinator Daerah BEM Nusantara Jawa Timur, mengatakan generasi muda, terutama mahasiswa dan milenial, memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk pemimpin masa depan yang lebih baik.
"Kami harus aktif terlibat dalam proses politik, memantau kinerja para pemimpin, dan berperan dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada masyarakat," ungkapnya.
Lebih lanjut, Nurkhan Faiz mengharapkan di masa depan Indonesia memiliki seorang pemimpin yang tidak memiliki catatan buruk dan bisa diterima semua kalangan masyarakat. Yang paling utama memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi sebagai bentuk rasa cinta tanah air, serta memiliki sifat religiusitas untuk mampu berada ditengah tengah umat beragama.
Baca Juga : Anies dan Ganjar Siap Jawab Tantangan BEM UI Soal Debat di Kampus
"Dengan demikian barometer kepemimpinan yang cocok, harus dimiliki pemimpin bangsa kedepan yaitu nasionalisme dan religiusitas," ujar dia.
Dalam dialog kali ini Bemnus Jatim mengusung beberapa isu kunci, seperti kualitas integritas, visi, dan kepemimpinan yang adil. Di mana para peserta juga menyoroti perlunya pemimpin yang mampu memahami dan merespons aspirasi rakyat serta memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan zaman yang terus berkembang. Termasuk pemimpin yang memahami pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik.
Peserta dialog juga sepakat bahwa pemimpin yang ideal harus memiliki keterbukaan untuk menerima masukan dari rakyatnya. Termasuk menjalankan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta mampu menjembatani kesenjangan sosial dan ekonomi.
Faiz berharap acara silaturahmi dan dialog publik ini akan terus digelar rutin. Tujuannya untuk mengingatkan para mahasiswa dan generasi milenial akan peran dan tanggung jawab mereka dalam menentukan arah bangsa.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dengan semangat ini, kami yakin bahwa masa depan yang lebih cerah dan berkualitas bisa dicapai bersama, dengan melibatkan peran aktif mahasiswa dan generasi milenial dalam menentukan arah bangsa," tutup Faiz.