JATIMTIMES - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tugu Tirta Kota Malang mendapat kunjungan dari para akademisi dan praktisi dari National Cheng Kung University (NCKU) Taiwan serta delegasi dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS).
Hal ini membuktikan, di bawah kepemimpinan M Nor Muhlas sebagai Direktur Utama, Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang semakin baik dalam beberapa hal, hingga menjadikan Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang sebagai lokasi studi tiru PDAM di Indonesia hingga menjadi magnet para akademisi dan praktisi dari dalam serta luar negeri.
Baca Juga : Fasilitasi Pengunjung dan Pelaku Wisata, Disparbud Kabupaten Malang Kembangkan Aplikasi Matic
Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang M Nor Muhlas menyampaikan, maksud dari kedatangan rombongan dari NKCU Taiwan ke Kota Malang untuk melakukan uji sampling kualitas air di sumber air yang dikelola oleh Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang dengan dipimpin oleh Prof Tsair-Fuh Lin.
Sebelumnya, profesor dari Department of Environmental Engineering NCKU Taiwan ini telah melakukan uji sampling dan penelitian ke sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di beberapa daerah di Provinsi Jawa Timur (Jatim), salah satunya di Kota Surabaya.
Sementara itu, delegasi dari ITS dengan didampingi oleh Ervin Nurhayati PhD juga menyampaikan sejumlah atensi studinya ke Kota Malang. Di antaranya rencana pengembangan instrumen kualitas air.
"Semoga segera bisa diterapkan, sehingga kami pun nanti bisa menyerap ilmu dan mengaplikasikan teknologinya. Kita sama-sama transfer knowledge," ungkap Muhlas.
Baca Juga : Kembangkan Potensi Pantai Ngliyep, Perumda Jasa Yasa Libatkan Pihak Ketiga
Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan, bahwa saat ini Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang juga tengah mengembangkan beberapa teknologi baru. Termasuk mengaplikasikan Business Intelligence (BI).
"Adanya BI memudahkan kami dalam mengidentifikasi tren pemakaian air. Dengan begitu pemetaan bisa dilakukan lebih baik dan hasil analisa ditindaklanjuti sebagai pijakan perusahaan untuk mengambil keputusan," tandas Muhlas.