JATIMTIMES - Percepatan penanganan volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu terus dikebut pasca warga memblokade jalur TPA.
Meski sudah membuahkan hasil, Pemkot Batu masih terus berupaya agar desa/kelurahan tidak perlu lagi membuang sampah di TPA dengan memanfaatkan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R).
Baca Juga : Pulihkan Ekonomi Pedagang eks Malang Plaza, Wali Kota Malang Resmikan WTC
TPS3R itu juga salah satu tuntutan warga Desa Tlekung yang mengusulkan di tiap-tiap desa/ kelurahan, tempat wisata, hotel, pasar, pabrik diwajibkan memiliki TPS3R dan tiap kecamatan memiliki TPA yang didasari oleh surat edaran/Perwali/Perda Kota Batu. Agar volume sampah yang dikirim ke TPA Desa Tlekung dapat berkurang. Serta ada jaminan sosial dan keamanan bagi desa yang ditempati.
Namun tidak semua desa/kelurahan memiliki TPS3R, adapun yang sudah berjalan tidak maksimal. Dari data Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, ada 14 desa dan kelurahan yang telah memiliki TPS3R.
Rinciannya yakni, 4 lokasi di Kecamatan Batu ada di Kelurahan Sisir, Kelurahan Temas, Desa Sumberejo dan Desa Oro-oro Ombo.
Di Kecamatan Junrejo ada 3 lokasi yaitu di Kelurahan Dadaprejo, Desa Beji dan Desa Pendem. Dan di Kecamatan Bumiaji terdapat 7 lokasi yaitu di Desa Sumber Brantas, Desa Gunungsari, Desa Tulungrejo, Desa Sumbergondo, Desa Pandanrejo, Desa Punten dan Desa Bulukerto.
Sayangnya dari 14 TPS3R baru satu desa yang berhasil tidak membuang sampah di TPA Tlekung yakni Desa Sumbergondo. Lainnya masih terkendala beragam permasalahan.
Permasalahan TPS3R yang dialami mulai dari SDM hingga sarana dan prasarana. Namun bagi desa/kelurahan yang belum memiliki TPS3R tentunya bakal segera dihadirkan.
Baca Juga : Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Tingkatkan Kepedulian pada Kebersihan
“TPS3R ini kita bagi menjadi beberapa kategori. Kategori sudah berjalan, tidak berjalan. Nah yang belum jalan progresnya harus dijalankan,” kata Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai.
Sementara yang saat ini berjalan tapi tidak optimal lanjut Aries, harus menunjukkan progresnya. “Minimal ada gerakan dalam sebulan ini,” imbuh Aries, Jumat (11/8/2023).
Sedang, Aries melakukan hal tersebut, sebagai upaya untuk mengurangi sampah yang masuk di TPA Tlekung. Mengingat Aries telah menjanjikan, bahkan menaruhkan jabatannya pasca warga sekitar Tlekung memblokade jalur ke TPA Tlekung.
Hal ini buntut protes warga bertahun-tahun harus menikmati bau sampah dan ancaman longsor dari TPA Tlekung yang tak kunjung digubris.
