JATIMTIMES - Masyarakat Indonesia beberapa waktu lagi akan dihadapkan pada pesta demokrasi. Dimana pada tahun 2024 mendatang telah dijadwalkan pemilihan umum (Pemilu) secara serentak. Baik dari pemilihan legislatif (Pileg), pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan pemilihan presiden (Pilpres).
Menurut Calon Anggota DPR-RI dari Partai Golongan Karya (Golkar) Ahmad Irawan, moment pesta demokrasi tersebut tak seharusnya dilakukan untuk menghimpun suara saja. Namun juga harus dimaksudkan untuk memberi pendidikan politik. Baik bagi kader partai maupun bagi masyarakat pemilih.
Baca Juga : Ahmad Irawan, Gencarkan Pendidikan Politik untuk Cerdaskan Masyarakat dalam Menyambut Pemilu
"Sehingga sebagai salah satu calon anggota DPR-RI, saya berkewajiban untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Pemilu tidak hanya sekedar angka-angka atau menang kalah Pemilu, namun juga masyarakat sadar akan haknya dan tahu peran dan fungsi setiap calon anggota DPR RI yang akan dipilihnya," jelas Irawan.
Ahmad Irawan merupakan calon Anggota DPR-RI dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur (Jatim) V. Yang meliputi wilayah Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu. Ia pun berusaha menggencarkan pendidikan politik di setiap kesempatannya bersosialisasi.
"Hal ini penting dari pada hanya sekedar memberikan janji- janji politik. Dengan telah dilaksanakannya beberapa kali Pemilu secara langsung, masyarakat pasti telah mengetahui dan dapat menilai mana janji yang bisa ditepati dan atau tidak ditepati," terang Irawan.
Menurutnya, jika masyarakat tahu peran dan fungsi DPR RI, calon Anggota DPR RI juga tahu akan harapan yang diinginkan masyarakat. Sehingga, setidaknya hal tersebut menjadi dasar dalam membangun komitmen politik jangka panjang. Hal itulah berulang kali berusaha ia sampaikan dalam berbagai pertemuan.
"Selain konsep dan strategi lapangan, kita juga harus memiliki narasi dan pandangan kepada masyarakat tentang bagaimana Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu kita harus bangun. Kita mulai dengan Pemilu yang berkualitas," jelas Irawan.
Apalagi dirinya menilai bahwa setiap calon anggota DPR RI tentu tahu apa yang dapat dikerjakannya setelah dilantik. Termasuk posisi dimana ia akan ditempatkan oleh fraksi sebagai alat kelengkapan DPR. Sehingga janji politik tersebut ia nilai tidak layak untuk disampaikan.
Baca Juga : Home Industri Tusuk Sate di Malang Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta
"Misalnya kita janji akan membawa program peternakan dan pertanian, namun pada saat dilantik ditempatkan di komisi yang membidangi pertahanan negara. Akhirnya ada celah dan jarak antara apa yang dijanjikan dan harus dikerjakan," jelasnya.
Namun demikian, ia menyebut tentu harus ada komitmen dan fokus. Bahwa masyarakat pemilih akan mendapatkan hak-haknya, begitu juga dengan tim yang telah bekerja keras untuk memenangjan saya.
"Komitmen dan fokus tentu ada. Ini yang kita sampaikan dan jaminan. Di Malang Raya tidak sulit mas, masyarakat akhirnya memahami. Saya minta relawan dan tim pemenangan menjadi corong. Kita harus punya idealisme politik. Apalagi momentum bulan kemerdekaan seperti sekarang, perjuangan kita sebagai caleg dan politisi mengingatkan kita bahwa negara ini dibangun oleh politisi yang memiliki narasi dan intelektualitas," pungkas Irawan.