JATIMTIMES - Permasalahan soal toilet gender netral yang diungkap presenter Daniel Mananta jadi kontroversial di Twitter. Ada beberapa warganet yang mengkritik Daniel dan menyamakan toilet gender netral dengan toilet campur.
Namun ada juga beberapa warganet yang mendukung pernyataan Daniel dan menilai toilet gender netral berbeda dengan toilet campur. Seperti penjelasan dari akun Twitter @andori.
Baca Juga : Makin Banyak Peminat, COIN EMAS Kota Kediri 2023 Masuki Final Round
"Toilet umum biasa (toilet campur) & toilet gender neutral yang dimaksud VJ Daniel itu beda. Yang dimaksud dia itu di SD tersebut ada 3 bilik toilet untuk cewek, cowok & netral. Gurunya bilang Anak bs ikutin feeling sendiri & sekolah gak akan bilang ke Ortu. Pentingnya ntn full," tulis akun tersebut.
Akun tersebut juga membandingkan kondisi di Indonesia dengan Jepang. Di mana di Jepang sempat ramai karena toilet umum yang udah ada 3 jenis (Men-woman-neutral), diminta jadi satu aja cukup dinamakan toilet all gender. Tentu hal tersebut banyak yang kontra karena dianggap tingkat pelecehan akan meningkat, berbahaya dan menimbulkan kebingungan pada masyarakat.
"Jd menurutku Daniel sebagai Orangtua merasa gak cocok kl Anaknya yang masih SD, usia dini yang masih perlu dibimbing/diarahkan/diajarkan terus Orangtua, sekolah di tmp itu. Intinya balik lg ke kebijakan Orangtua masing2 krn aturan dan cara membesarkan Anak tiap keluarga berbeda2," cuit dia.
"Kl kita liat sisi positif toilet gender neutral (dengan posisi tempat umum yah bkn SD), ada. Untuk non binary, trans yang haid ada sanitary box (krn di wc cowo gak ada kan), agar terhindar dari bully, yang merasa dirinya minoritas bisa ke wc dengan nyaman tanpa bingung masuk mana," imbuh akun tersebut.
Untuk diketahui, Daniel Mananta awalnya mengungkap adanya toilet gender netral di sebuah sekolah internasional ketika berbincang-bincang dengan Quraish Shihab di kanal YouTube-nya beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya, sekolah internasional itu berada di wilayah Jabodetabek. Ia berkunjung ke sekolah tersebut dalam rangka mencarikan sekolah untuk anaknya yang berumur 10 tahun. Namun, ia kaget melihat sekolah itu menyediakan tiga toilet.
Jika pada umumnya sekolah di Indonesia hanya menyediakan toilet untuk perempuan dan toilet laki-laki, sekolah yang dikunjungi Daniel Mananta ini juga menyediakan toilet untuk gender netral.
Untuk diketahui, gender netral atau non-binary adalah istilah yang merujuk kepada orang yang tidak mengidentifikasikan dirinya sebagai laki-laki ataupun perempuan.
Sontak, adanya toilet gender netral ini menimbulkan kecurigaan bahwa sekolah internasional yang dimaksud Daniel Mananta berupaya menormalisasi LGBTQAI+ di kalangan anak-anak.
Daniel Mananta sendiri menilai adanya toilet gender netral di sekolah ini merupakan bagian dari woke agenda. Ia mendefinisikan woke agenda sebagai pergerakan untuk menormalisasi kebebasan menentukan identitas gender. Artinya, seorang yang terlahir sebagai laki-laki bisa saja mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan.
Woke agenda, menurut Daniel Mananta, mendorong orang untuk mengeksplorasi perasan terkait identitas gender masing-masing.
Baca Juga : Hati-hati! Ini 3 Ciri Istri Dicintai Makhluk Lain, Baca Doa Ini Agar Terlindungi
"Nah, kemarin pas saya lagi ke sekolahan tersebut, saya dateng, saya ke resepsionisnya, di situ udah ada WC untuk laki boys, perempuan girls, sama gender neutral atau bilangnya di situ gender netral,” katanya, sebagaimana dikutip Hops.ID dari kanal YouTube Daniel Mananta Network, Minggu, (6/8/2023).
Potongan video Daniel Mananta inilah yang sempat viral di TikTok. Ia akhirnya diwawancarai oleh TVOne untuk membicarakan soal dugaan sekolah internasional menormalisasi LGBT.
Dalam wawancaranya, Daniel Mananta kembali menyinggung soal “woke agenda” dan menceritakan soal toilet gender netral yang ia lihat di sekolah internasional.
Wawancara Daniel ini kemudian menjadi kontroversial bagi warga Twitter. Ada beberapa netizen yang menilai Daniel berlebihan dalam menanggapi adanya toilet gender netral di sekolah tersebut.
“Haha plot twist banget. Padahal i respect DM. Sama gue kira dia a well-educated and open minded person (red: orang berpendidikan dan punya pemikiran terbuka). Ternyata otaknya masih sekolot dan senorak dan sedangkal ini,” kata @tirtaluk***.
“Sejak kapan toilet 'gender neutral' jadi toilet 'woke agenda'? Di tempat wisata, pom bensin, terminal bis dari dulu bedanya cuma di toilet jongkok/duduk. Toilet di rumah sendiri juga 'netral', kan? Yuk, mending bahas yg lebih penting,” kata @margia***.
Kendati banyak yang menghujat, banyak pula netizen yang membela Daniel. Mereka tidak sependapat jika toilet gender netral ini disamakan dengan toilet umum.
“Ini yang pada bandingin sama toilet SPBU, rumah makan, dll udah pada nonton videonya apa belum sih? Jelas-jelas yang dimaksud sama Daniel itu toilet sekolahnya ada merk untuk cewek, untuk cowok, dan untuk gender netral. Anak SD mau diajarkan ada gender selain perempuan dan laki-laki, emang nggak bingung?” kata @rasanyaman***.
