JATIMTIMES - Angka pengangguran terbuka di Kota Malang diperkirakan menurun pada tahun 2023 ini. Data terakhir yang dihimpun dari Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang, pada tahun 2022 angka pengangguran sebesar 7,66 persen atau sebanyak 34.678 orang.
Sementara itu, dengan berbagai upaya yang dilakukan sampai saat ini, angka pengangguran di Kota Malang diperkirakan sudah turun hingga kurang lebih sebanyak 10.000 orang. Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, hal itu diyakini lantaran treatment yang dilakukan telah tepat.
Baca Juga : Aksi Ribuan Bantengan di Sepanjang Jalan Panglima Sudirman, Hipnotis Penonton
"Insha Allah bahwa treatment yang kita lakukan itu sudah pas. Saya sampaikan memang kita harus tahu, ibarat kalau sakit obatnya sesuai sakitnya. Ibarat pengangguran terbuka kita dulu karena apa, sehingga bisa ditemukan treatmentnya dan kita tahu asal-usul nya," jelas Sutiaji.
Untuk itu, dirinya berharap bahwa capaian tersebut bisa turut berdampak pada beberapa hal lain. Seperti meningkatnya pendapatan per kapita, penurunan angka kemiskinan hingga penurunan angka stunting.
"Dan alhamdulillah rupanya memang berdampak," imbuh Sutiaji.
Menurutnya, salah satu treatment yang konsisten dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dengan menggencarkan geliat ekonomi kreatif (ekraf). Yang menurutnya sampai saat ini sudah linier dengan turunnya angka pengangguran terbuka.
"Treatment yang dilakukan adalah ekonomi kreatif kita gencarkan. Yang berseiring dengan tumbuhnya eknomi kreatif dengan berkurangnya angka pengangguran terbuka, ini kan linier. Ini yang harus kita kuatkan," terang Sutiaji.
Baca Juga : Sempat Anjlok Awal Agustus, Harga Emas Kini Berangsur Naik
Selain itu, besar harapannya agar konsistensi upaya yang dilakukan saat ini bisa terus berdampak secara berkelanjutan. Terlebih agar ekonomi kreatifnya bisa terus lebih berkembang. Apalagi saat ini juga melibatkan pihak perguruan tinggi (PT).
"Termasuk plus terima kasih kepada perguruan tinggi yang sekarang sedang menyusun kurikulum perguruan tinggi. Dengan teman-teman komunitas sehingga pasar yang dibutuhkan ini apa dan ini nanti yang bisa disiapkan oleh perguruan tinggi," pungkas Sutiaji.