JATIMTIMES - Di dalam hadis yang sahih disebutkan jumlah nabi sebenarnya ada 124.000 dan rasul 313 orang. Dari sekian banyak nabi dan rasul itu kebanyakan diutus kepada kaum Bani Israil.
Nah ada satu nabi dari kalangan Bani Israil itu yang punya cerita menarik dengan kaumnya yang aneh. Beliau dikenal di Islam dengan nama Daniel.
Baca Juga : Naudzubillah, Inilah 2 Tanda Orang yang Mendapat Kiriman Sihir dari Orang Terdekat, Simak!
Dilansir dari akun Tiktok @Jazirah Ilmu, kisah kali ini bersumber dari kitab Daniel yang ditulis oleh nabi Daniel sendiri.
Ketika beliau berada dalam pembuangan di Babel, kitab itu ditulis dalam bahasa Arab yang merupakan bahasa dalam kerajaan Babilonia. Ada juga yang ditulis dengan bahasa Ibrani.
Kitab nabi Daniel itu mengisahkan sebuah perjalanan nabi Daniel pada saat menjadi tawanan di Babel yang dipimpin oleh seorang raja dzalim yang terjadi pada tahun 65 sebelum Masehi.
Nebukadnezar bila di Islam dikenal dengan nama Buhtunassar. Setelah Nebukadnezar turun tahta posisinya digantikan oleh seorang raja yang bernama raja Belsyazar. Namun pada suatu malam raja Belsyazar sehingga wilayah kerajaan waktu itu diambil oleh raja Darius yang berasal dari kerajaan media yang sekarang terletak di Iran timur laut sampai sungai Hallis di Anatolia.
Di dalam pemerintahannya Darius mengangkat 120 orang untuk menjadi menteri di kerajaan itu. Nah di dalam 120 orang menteri itu ada 3 jabatan menteri tertinggi salah satu dari tiga menteri tertinggi itu adalah nabi Daniel yang letaknya berasal dari keturunan Bani Israil. Daniel ini terkenal memiliki kecakapan yang luar biasa dalam pekerjaannya itu dia terlihat lebih menonjol dibandingkan menteri-menteri yang lain.
Sehingga pada suatu hari, raja Darius bermaksud untuk mengangkat Daniel untuk memimpin seluruh menteri-menterinya itu. Artinya waktu itu Daniel diberikan wewenang lebih besar dibandingkan menteri yang lain.
Hal tersebut membuat iri menteri-menteri raja Darius yang lain. Para menteri itu berusaha mencari-cari kesalahan Daniel dan pada suatu hari para menteri itu melihat Daniel sedang berdoa dan menyembah kepada Allah subhanahu wa ta'ala, bukannya menyembah kepada rajanya.
Kemudian para menteri itu mengadukan hal tersebut kepada raja Darius. Maka setelah kabar itu sampai di telinga raja Darius, Darius pun sempat tak percaya. Raja sulit menerima kenyataan itu karena Daniel adalah orang kesayangan Darius.
Akhirnya, pada suatu hari raja Darius pun memerintahkan pasukannya untuk memasukkan nabi Daniel ke dalam lubang gua yang berisi singa-singa lapar.
Namun di kisah lain menyebutkan tentang apa sebabnya nabi Daniel dijebloskan ke kandang singa adalah saat itu raja Nebukatnezar membutuhkan seorang penafsir mimpi, karena sang raja merasa terganggu akan mimpinya semalam.
Sang raja bermimpi melihat sebuah patung raksasa yang setiap bagian tubuhnya terbuat dari jenis logam yang berbeda-beda, kepala patung itu terbuat dari emas, dada dan lengannya terbuat dari perak, perutnya terbuat dari tembaga pahanya dari besi dan kakinya terbuat dari besi dan tanah liat. Tapi tiba-tiba, ada sebuah batu yang menghantam patung itu hingga patung itu hancur berkeping-keping dan batu yang menghantam patung itu berubah menjadi gunung.
Saat itu, ada beberapa orang penafsir mimpi yang dipanggil sang raja namun tak ada satupun dari mereka yang jawabannya memuaskan hati sang raja hingga dipanggillah nabi Daniel kehadapan raja. Nabi Daniel pun menafsirkan mimpi dari raja itu, katanya patung tersebut menunjukkan kekuasaan yang silih berganti emas mewakili Babilonia yang kemudian akan hancur digantikan kerajaan Persia yang diwakili perak kemudian beralih ke Yunani dengan tembaga lalu Romawi dengan besi. Tapi suatu hari, semua kekuasaan itu akan hancur pada waktunya.
Mendapat tafsir mimpi yang memuaskan, akhirnya raja mengangkat nabi Daniel sebagai penasihat kerajaan. Tapi ternyata, pengangkatan nabi Daniel itu membuat iri para pejabat kerajaan yang lain. Mereka bersekongkol untuk memfitnah nabi Daniel, salah seorang dari mereka berkata pada sang raja bahwa katanya diam-diam Daniel telah menghina raja, fitnah lain juga mengatakan Daniel telah melanggar ibadah ketentuan raja bahkan lebih parah lagi mereka bilang kalau kerajaan Babel akan hancur kecuali sang penafsir mimpi harus dibunuh.
Baca Juga : Inilah Kota Pertama yang Dibuat oleh Manusia, Um Albilad
Awalnya sang raja tak mempercayai perkataan para pejabat kerajaan itu, namun lama-kelamaan sang raja terpengaruh akan fitnah-fitnah tak jelas dari mereka. Hingga akhirnya, sang raja membenci nabi Daniel.
Lalu pada suatu hari, raja memerintahkan para pengawal kerajaan untuk membuat sebuah lubang dan memasukkan dua ekor singa ke dalamnya supaya nantinya nabi Daniel tewas secara mengenaskan di mangsa dua ekor singa yang sedang kelaparan itu.
Akhirnya, para pengawal kerajaan pun menyeret nabi Daniel dan dilemparkan ke dalam lubang itu. Ajaibnya, kedua singa yang kelaparan itu tidak memangsa nabi Daniel. Mereka diam dan menutup mulutnya. Ternyata atas izin dari Allah subhanahu wa ta'ala, singa-singanya menjadi jinak di hadapannya layaknya hewan peliharaan.
Hal itu tentu saja membuat sang raja dan para menteri menjadi heran, kenapa kedua singa itu malahan tunduk kepada nabi Daniel.
Beberapa hari dikurung di sana, nabi Daniel tetap selamat. Dia hidup bersama para singa itu meskipun memang singa-singanya jinak. Namun, ia menemui masalah lain di sana telah berhari-hari dia di dalam lubang bersama dua ekor singa tanpa makan dan minum, Daniel pun berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala untuk selamat dari kelaparan itu.
Allah subhanahu wa ta'ala pun tidak membiarkan hambanya itu mati kesusahan maka didatangkanlah seorang nabi dari tempat yang jauh ke lubang itu. Nabi itu bernama nabi Aramya atau nabi Yeremia. Nabi Yeremia ini adalah nabi yang diutus di negeri Syam atau Palestina. Sedangkan nabi Daniel ada di Babilonia Irak. Jarak antara keduanya tidaklah dekat yaitu sekitar 800-an KM.
Nabi Aramya pun kebingungan dan berkata "ya Allah aku sekarang ada di Yerusalem sementara Daniel ada di Babel bagaimana caranya aku mengantarkan makanan ini untuknya".
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "lakukanlah apa yang telah aku perintahkan".
Konon saat itu tubuh, nabi Aramya tiba-tiba tergerak cepat seperti angin langsung menuju Babilonia. Lalu ketika nabi Aramya telah berada di atas mulut lubang itu, nabi Arabia langsung berkata, "aku adalah Aramya, Allah subhanahu wa ta'ala telah mengutusku untuk mendatangimu dan memberikan makanan dan minuman ini padamu".
Kemudian keduanya pun mengobrol dan mengucapkan syukur menyebut nama Allah yang maha kuasa karena telah mendatangkan keajaiban.