JATIMTIMES- Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mencatat ada 70 kasus lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit pada sapi hingga Juli 2023. 70 kasus LSD itu dilaporkan pada Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SISNAK).
"LSD di Kota Blitar informasi yang tertulis di SISNAK agak mulai ada peningkatan. Sampai akhir Juli di Kota Blitar tercatat ada 70 ekor sapi yang terjangkit LSD," kata Plt Kepala Dinas KPP Kota Blitar, Dewi Masitoh, Kamis (3/8/2023).
Baca Juga : Upgrade Kemampuan Pengelolaan Prodamas Plus, Pemkot Kediri Berikan Bimtek Aplikasi Progressio
Dewi menambahkan, dari 70 kasus itu baru 20 persen saja sapi yang dinyatakan sembuh dari penyakit LSD. Sedangkan puluhan ekor sapi lainnya masih diisolasi.
"Yang sembuh masih 20 persen karena proses penyembuhan LSD ini memang butuh waktu. Yang sakit diisolasi sama seperti penanganan pada umumnya," imbuhnya.
Dengan masih mewabahnya penyakit LSD ini, Dinas KPP Kota Blitar terus melakukan pengawasan pengawasan terhadap sapi milik peternak yang terpapar LSD. Pengawasan diantaranya terhadap sapi terpapar LSD yang sesuai aturan dilarang untuk diperjualbelikan.
“Sapi yang terpapar LSD harus dikarantina dan tidak boleh diperjualbelikan,” lanjutnya.
Baca Juga : Database Aset Terkumpul dalam Satu Bulan, Dinas PU SDA Kabupaten Malang Targetkan Capaian PAD Meningkat
Penanganan penyakit LSD juga terus dilakukan Dinas KPP Kota Blitar dengan vaksinasi terhadap sapi milik peternak di wilayah Kota Blitar.Vaksinasi dilakukan agar sapi yang sehat tidak tertular LSD. Selain vaksinasi, Dinas KPP juga memberikan edukasi kepada para peternak agar menjaga kebersihan kandangnya.
“Kami dari Dinas KPP Kota Blitar meminta kepada peternak agar selalu menjaga kebersihan kandangnya. Serta rajin mengecek kondisi kesehatan hewan ternaknya," pungkas Dewi Masitoh.