free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Stadion Gajayana Bakal Berubah Wajah Mirip Stadion Bali United, Kapan Mulai Rehab?

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Nurlayla Ratri

03 - Aug - 2023, 00:17

Placeholder
Stadion Gajayana (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Teka-teki pembangunan Stadion Gajayana mulai menemui titik terang. Terbaru, Pemkot Malang sudah mengajukan dan berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait pembenahan stadion tersebut.

Dari informasi yang diterima media ini, Stadion Gajayana akan dilakukan rehabilitasi dengan skala besar. Tak lain hal itu untuk menuju stadion standar internasional. Salah satu acuan pembangunan itu yakni Stadion Bali United.

Baca Juga : Panji Gumilang Jadi Tersangka, Mahfud MD: Penahanan Panji Gumilang Diputuskan Malam Ini

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi mengatakan saat ini pihaknya tengah berusaha memastikan rencana rehabilitasi skala besar dari Stadion Gajayana. Rencana itu untuk masuk ke program Kemenpora agar mendapat dana dari APBN.

“Juknis terbaru dari Kemenpora sudah kami terima, kita sedang menyiapkan untuk pemenuhan dokumen administrasi yang dipersyaratkan untuk diajukan,” ujar Baihaqi.

Akan tetapi, rencana pembongkaran total nampaknya gagal terjadi. Karena sesuai kesepakatan Stadion Gajayana bakal dilakukan rehab tanpa merobohkan total bangunan.

Bicara soal anggaran, untuk pembangunan total dari nol atau merobohkan bangunan mencapai angka kisaran Rp 500 miliar. Akan tetapi, untuk rehab besar itu hanya membutuhkan biata sebesar Rp 200 miliar dan jadi beban APBN.

“Kami sudah diskusi, saya diminta hitung ulang dan kemungkinan rehab besar bukan dibangun ulang dari nol, karena tidak mungkin dengan sisa waktu yang ada dan kemampuan APBN itu sendiri,” ungkap Baihaqi.

Baihaqi pun sejauh ini telah memiliki gambaran, nantinya rehab besar Stadion Gajayana Malang akan mirip dengan Stadion I Wayan Dipta Bali. Stadion yang digunakan sebagai kandang dari Bali United yang sudah berstandar internasional dan sesuai regulasi FIFA.

“Gambaran kami ya seperti I Wayan Dipta, renovasi standar internasional. Itu butuh Rp 152 sampai 200 miliar,” beber Baihaqi.

Secara teknis, rehab besar itu mencakup perbaikan lintasan lari bertaraf internasional, penggantian rumput, kursi single seat, pengecatan total, penambahan tribun, perbaikan sarana dan prasarana seperti pintu masuk, kamar mandi, ruang ganti pemain hingga penerangan stadion.

“Semua menuju standar internasional. Semuanya rehab besar,” tegas Baihaqi.

Baca Juga : Polres Jember Musnahkan 10 Kg Ganja dari Pelaku Jaringan antapropinsi

 

Untuk pengerjaannya, Baihaqi masih belum bisa memastikan. Sebab, proses ini masih terus berjalan dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Saya tidak bisa memberikan target. Tapi upaya sedang kami lakukan. Tahapannya sekarang masih menyusun proposal, lalu kita kirim ke pusat, selanjutnya proses audiensi, tinjau lapangan dan keputusan ada di Kementerian PUPR, karena anggaran fisik di PUPR,” jelas Baihaqi.

Di sisi lain, soal rencana Arema FC menggunakan Stadion Gajayana Malang sebagai Homebase, hal itu masih menjadi tanda tanya besar. Sebab, proses rehab besar ini membutuhkan waktu yang cukup panjang, sedangkan untuk putaran kedua Liga 1 musim 2023/2024 akan berlangsung pada pertengahan tahun 2024 mendatang.

“Iya (abu-abu), kita ikuti proses. Kita juga perlu hitung berapa nilai sewa satu tahun, nanti Arema juga bakal menempati berapa tahun,” tandas Baihaqi.


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Nurlayla Ratri