free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Temukan 80 Pemalsuan Data PPDB, Ridwan Kamil Bakal Lapor ke Polisi

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

01 - Aug - 2023, 23:21

Placeholder
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) menemukan sekitar 80 kasus dugaan pemalsuan data syarat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023. Atas adanya temuan itu, Ridwan Kamil akan melaporkannya ke polisi.

Ia menilai, modus para pelaku menyunting atau mengedit secara elektronik QR Code Kartu Keluarga.

Baca Juga : Polisi Tolak Laporan Relawan Soal Dugaan Hinaan Jokowi yang Dilakukan Rocky Gerung

Ridwan Kamil menuturkan, para pelaku ingin menipu panitia seleksi PPDB sehingga terlihat seolah-olah alamat tinggal dengan dekat sekolah yang didaftar.

"Ini akan dilaporkan ke kepolisian karena sudah masuk ranah pidana. Mengedit secara elektronik Kartu Keluarga sama dengan memalsukan dokumen negara," kata RK melalui unggahan di akun Instagram @ridwankamil, Selasa (1/8).

Selanjutnya, ia mewanti-wanti para pelaku terutama para orang tua untuk tidak berbuat curang dan lebih berhati-hati. Menurutnya, pemerintah tak main-main membawa perkara ini ke ranah hukum.

Ridwan Kamil mengungkap, sebelumnya sudah ada 4.700 lebih calon siswa yang gugur dalam penerimaan siswa baru di Jawa Barat lantaran mengelabui domisili mereka tinggal agar dapat mendaftar di sekolah yang diinginkannya.

"Kepada Anda para pemalsu atau mungkin orang tua yang terlibat dengan sengaja, siap-siap bertemu di pengadilan untuk mempertanggungjawabkan pelanggaran hukum Anda," ujarnya.

Seperti yang sudah diketahui, PPDB tahun ini banyak dipermasalahkan oleh sejumlah pihak, mulai orang tua siswa hingga aktivis pendidikan. Sistem ini dianggap bermasalah dan tidak adil.

Sejumlah kecurangan juga banyak terjadi dalam proses PPDB. Beberapa di antaranya, pemalsuan domisili hingga numpang KK dengan keluarga yang jaraknya dekat sama sekolah incaran.

Kendati demikian, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan pemerintah tetap akan melanjutkan seleksi PPDB jalur zonasi pada tahun depan.

Baca Juga : Aspidum Kejati Jatim Ingatkan Asas Persamaan di Hadapan Hukum terhadap Disabilitas

Nadiem mengaku hanya melanjutkan kebijakan seleksi yang digagas oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat masih menjabat Mendikbud.

"Waktu saya pertama masuk, itu zonasi, kebijakan zonasi itu bukan kebijakan saya. Itu kebijakan sebelumnya, Pak Muhadjir," ujar Nadiem saat memberikan materi pada acara Belajar Raya 2023 di Posbloc, Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Minggu (30/7/2023).

"Tapi, itu kita sebagai satu tim merasa ini adalah suatu kebijakan yang sangat penting, yang sudah pasti bakal merepotkan saya. Saya kena getahnya setiap tahun karena zonasi," ujarnya.

Nadiem mengungkap alasan seleksi PPDB jalur zonasi menjadi penting. Ia menilai, penerapan sistem seleksi tersebut untuk mengatasi kesenjangan.

Ia mengatakan banyak peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi tidak bisa masuk ke sekolah negeri. Kemudian, mereka terpaksa masuk sekolah swasta yang berbayar.


Topik

Peristiwa Ridwan Kamil PPDB Jawa Barat jalur zonasi pemalsuan KK



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Nurlayla Ratri