JATIMTIMES - Belum lama ini tengah ramai isu soal cabang olahraga bola voli yang tak memiliki ranking dunia lantaran tak pernah ikut kompetisi resmi. Hal itu pun memantik atlet voli tim nasional untuk turut angkat bicara.
Atlet voli timnas bola voli putra, Rivan Nurmulki pun membenarkan soal isu tersebut. Menurut dia, pada setiap kompetisi resmi, federasi kerap beralasan tak memiliki dana.
Baca Juga : Pertamina Tambah 1 Juta Tabung LPG 3kg di Jatim, Benarkah Beli Harus Pakai KTP?
"(Isu) ini sih fakta, setiap kompetisi alasan tidak ada dana, gimana mau berkembang anak bangsa," tulis Rivan, melalui akun Instagramnya @rivannurmulki, dikutip Senin (31/7/2023).
Lebih lanjut, Rivan menilai jika federasi bola voli di negara lain kepada mengandalkan sponsor demi kemajuan olahraga di negaranya.
"Negara lain banyak yg mengandalkan sponsor untuk kemajuan olahraga. Nah Klo gak bisa dpt sponsor yoo gausah jadi pengurus to yoo," sindir Rivan.
Namun baru-baru ini, atas desakan warganet, akhirnya Timnas Voli Indonesia mengikuti Liga Bola Voli Asia Tenggara (SEA) V League 2023. Bahkan timnas putra Indonesia bisa menjadi juara dan mengalahkan Thailand di babak final.
Pengakuan Rivan itu lantas diunggah oleh salah satu warga Twitter. Akun Twitter @ainurohman mengaku miris dengan federasi olahraga di Indonesia.
"Timnas voli putra adalah Raja Asia Tenggara. Tapi federasinya ngos2an mempersiapkan diri dan mengirimkan tim ke turnamen2 internasional. Bahkan salah satu bintang terpentingnya mengakui ini secara terbuka," tulis dia.
"Dlm rentang setahun belakangan, timnas basket putra dan putri akhirnya mencatat sejarah utk kali pertama meraih emas SEA Games. Tapi ada klub2 yg berbulan2 tidak membayar gaji pemain2nya. Sungguh suram," imbuh tulisannya.
Selain itu, Ainurohman juga menyoroti politik anggaran olahraga di Indonesia. Di mana pemerintah dinilai hanya menyediakan dana kecil untuk federasi olahraga di Indonesia.
"Dlm konteks politik angggaran, pemerintah memang menyediakan dana yg sangat kecil utk olahraga elite. Kue kecil, tetapi harus dibagi ke banyak federasi. Kalau federasi tidak kreatif mencari dana, ya bakal runyam," jelas dia.
Baca Juga : Pasokan LPG 3 Kilogram Ditambah, Polres Malang Lakukan Pemantauan Cegah Penimbunan
Lebih lanjut, dia menerangkan hanya anggaran sepak bola yang diberikan jaminan melalui Inpres 11/2022.
"Sampai saat ini, hanya sepak bola yg cukup aman krn mendapatkan jaminan lewat Inpres 11/2022. Bentuknya adalah BUMN wajib berkontribusi menjadi sponsor dan menyediakan sarana dan prasarana bagi kepentingan sepak bola," imbuh dia.
Sontak unggahan itu pun menuai beragam komentar dari warganet. Banyak yang miris dengan cabang olahraga selain sepak bola.
"Gimana dengan cabang olahraga lainnya, miris," @b*****.
"Seharusnya cabor2 yg berpotensi emas d multievent yg d dukung pemerintah
Sepak bola tanpa inpres harusnya lebih mudah dapat sponsor kalau pengelolaan nya bener," @Sy*******
"basket juga marketnya kecil, namun beruntungnya banyak kalangan elitnya yang menonton, jadi bisa eksklusif, harusnya sih bisa jadi pemasukkannya cukup, namun karena marketnya kecil ya tetap hasilnya kecil juga, padahal pembinaan basket ini lumayan bagus (dibanding bola)," @sandi*****.