JATIMTIMES - Kegiatan temu inklusi nasional ke-5 di Kabupaten Situbondo sudah dimulai. Ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia terus berdatangan guna mengikuti serangkaian acara dalam kegiatan temu inklusi yang Ponpes Salafiyah Safi'yah Sukorejo, Kabupaten Situbondo, Minggu (30/7/2023) Malam.
Dari ratusan peserta yang hadir, terdapat satu Difabel netra, Nur Syarif Ramadhan asal Makassar, Sulawesi Selatan yang rela terbang sendiri hanya untuk menghadiri kegiatan yang dijadwalkan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Baca Juga : Synergy of Harmony, KNPI Rayakan Ulang Tahun Emas di Kabupaten Blitar dengan Panggung Rakyat
Pria yang akrab disapa Syarif itu mengatakan, jika dirinya sudah mulai mengikuti kegiatan Inklusi sejak 2018, sejak saat itu dirinya mengaku terus aktif dalam kegiatan Disabilitas di Indonesia.
"Berjejaring dengan teman-teman Disabilitas di seluruh Indonesia serta turut berpartisipasi dalam berbagai bentuk advokasi," jelasnya.
Pun ketika acara temu inklusi kali ini diadakan di Situbondo, Syarif mengungkapkan bahwa rencana ini sudah diagendakan sejak dua tahun yang lalu, maka dirinya sebagai aktivis Disabilitas dan juga sebagai ketua eksekutif nasional forum masyarakat sipil pemantau untuk Indonesia Inklusif (Formasi Disabilitas) juga harus hadir dalam acara ini.
"Selain itu nanti saya juga akan mengisi materi pada seminar nasional yang membahas tentang isu Disabilitas yang dikaitkan dengan pembangunan jangka panjang nasional," ungkapnya.
Lebih jauh, Syarif menjelaskan banyak aturan yang berkenaan tentang Disabilitas mulai dari Undang-Undang No 8 Tahun 20216 tentang Disabilitas, serta aturan turunan di daerah namun implementasinya masih kurang.
Baca Juga : Hilang Saat Mencari Drone Jatuh, Pengunjung Budug Asu Akhirnya Ditemukan Selamat
"Disabilitas sampai saat ini bukanlah isu prioritas dari berbagai macam penentu kebijakan, maka menjadi tantangan bagi kami untuk terus menyuarakan isu Disabilitas," ujarnya.
Saat ini kata Syarif, telah proses penyusunan beberapa dokumen perencanaan skala nasional yang akan diturunkan ke skala daerah. "Temu inklusi ini menjadi momen yang tepat untuk menyuarakan isu Disabilitas dengan berbagai interseksionalitas isunya apalagi akan dihadiri oleh kalangan pembesar," imbuhnya.
Menurut Syarif, Difabel itu sama saja dengan masyarakat yang lainnya, difabel tidak perlu dikasihani, kami hanya butuh diberikan hak yang sama seperti masyarakat lainnya.