JATIMTIMES - Puluhan warga Desa Tlekung melakukan penutupan akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jumat (28/7/2023). Menghadapi permasalahan tersebut, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai bersikap tegas.
Aries meminta waktu selama satu bulan untuk menangani sekaligus mencari solusi permasalah bau sampah yang dikeluhkan oleh warga sekitar kawasan TPA Tlekung. Namun ia juga meminta pengertian dari warga sekitar.
Baca Juga : Adelia Putrie Lorenda, Warga Kota Batu Berhasil Raih Putri Tari Indonesia 2023
β1 bulan ini beri waktu saya selaku PJ Wali Kota Batu akan bertanggung jawab dan menangani serta mencari solusi yg terbaik. Mohon kiranya ini bisa menjadi pengertian bagi warga masyarakat Desa Tlekung,β ucap Aries.
Dalam kurun waktu 1 bulan itu Aries berencana untuk pindah kerja sementara waktu. Ya Aries memilih untuk pindah kantor di TPA Tlekung, dalam kuran waktu selama satu bulan.
βIni masalah serius, maka saya memutuskan untuk berkantor selama 1 bulan di TPA Tlekung untuk menyelesaikan permasalahan ini,β ujar Aries, Sabtu (29/7/2023).
Diketahui penutupan akses menuju TPA Tlekung ini merupakan bentuk protes yang dilakukan oleh puluhan warga Desa Tlekung karena sudah tidak tahan dengan bau sampah yang selama ini menyengat dari TPA Tlekung.
Baca Juga : 10 Negara Membenci Indonesia, Ada Australia hingga Myanmar
Menanggapi adanya aksi protes dari warga Desa Tlekung dengan melakukan penutupan akses menuju TPA Tlekung, Kepala DLH Kota Batu Aries Setiawan menghaturkan permohonan maaf kepada warga yang terdampak atas bau menyengat dari TPA Tlekung dan permasalahan lainnya.
Sedang data dari DLH Kota Batu, volume sampah yang masuk ke TPA Tlekung rata-rata setiap hari berkisar di angka 120 ton. Jumlah tersebut merupakan sampah dari 24 desa/kelurahan yang ada di Kota Batu. Jumlah volume sampah akan terus meningkat ketika memasuki akhir pekan atau libur nasional.