free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Menanti Peran Generasi Muda Jelang Pemilu 2024

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

28 - Jul - 2023, 21:28

Placeholder
FGD literasi politik jelang 2024 (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Jelang Pemilu 2024, generasi muda atau calon pemilih muda disebut dapat memperkuat literasi politik. Hal tersebut juga dianggap menguatkan dunia perpolitikan demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr Wahyudi Winarjo mengatakan bahwa anak muda saat ini sangat menguasai dunia maya atau dalam hal ini media sosial. Namun, ternyata anak muda disebut justru terjerumus ikut melakukan ujaran kebencian seperti bullying, hate speech hingga hoax.

Baca Juga : Siapa Pihak Ketiga yang Diduga Sengaja Pisahkan Wabup dengan Bupati Tulungagung?

“Harapannya sebenarnya, pemuda harus punya hati nurani, literasi politik, wawasan politik yang positif untuk kebaikan kehidupan bangsa dan negara. Anak muda harus memahami bahwa Indonesia milik semua, bukan milik kelompok tertentu,” kata Wahyudi Winarjo.

Dengan berbagai macam isu politik yang saat ini berkembang, Wahyudi berharap generasi muda dapat bijak untuk memanfaatkan media sosial. Tak lain hal itu untuk memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara.

“Saya yakin anak muda bisa melakukan itu. Saya harap media sosial dijadikan wadah menuangkan ekspresi untuk memperjuangkan kebaikan bangsa. Karena anak muda pengendali media sosial, pengguna dan penggeraknya,” ucap Wahyudi.

Yang paling santer, saat ini banyak yang mengkaitkan dengan politik identitas. Menurut Wahyudi, jika politik identitas itu disalahgunakan, maka akan menimbulkan dampak negatif. Mulai dari munculnya konflik SARA, radikalisme agama hingga manuver politik penuh propaganda pemicu kebencian terhadap pihak lain. 

Namun Wahyudi menyampaikan bahwa isu politik identitas memang selalu digunakan di negara manapun. Dan hal itu seperti lumrah dilakukan ketika masuk pada era politik.

“Persoalannya adalah apakah politik identitas dipergunakan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa. Yang tidak baik itu adalah politik identitas yang menganggap identitas pihak lain itu tidak baik,” tutur Wahyudi.

Bahkan dijelaskan Wahyudi, politik identitas akan menjadi semakin bahaya jika pelaku praktik politik identitas menganggap dan melakukan tindakan untuk menebar kebencian terhadap pihak lain hingga menimbulkan perpecahan. “Apalagi melakukan tindakan tindakan memusuhi bahkan menghalalkan darahnya dan lain sebagainya,” beber Wahyudi.

Di tempat yang sama, Influencer Ilham Zada juga menyebut bahwa politik identitas memang akan selalu terjadi. Karena semua orang yang masuk dalam lingkaran sosial juga akan mempengaruhi sebuah pilihan.

Baca Juga : Kucurkan Beasiswa, Bupati Sanusi Minta Tim Disdik Klasifikasi Murid Mampu dan Tidak Mampu

“Bicara politik identitas, itu pasti terjadi. Semua orang itu berada di lingkaran sosial yang mempengaruhi pilihan politik atau pilihan apapun,” kata Ilham Zada.

Menurutnya, politik identitas di Indonesia kerap dikaitkan dengan Pilgub Jakarta 2017. Bahkan, Pilgub Jakarta 2017 menjadi fenomena yang membuat orang beranggapan politik identitas itu negatif dan ditakuti. “Padahal politik identitas itu tergantung pada bagaimana menggunakannya,” lanjut Ilham Zada.

Dia berpandangan bahwa potensi politik identitas di Pemilu 2024 tak lagi soal agama. Jika calon presiden Pemilu 2024 benar benar diisi oleh Prabowo, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Sebab ketiganya beragama yang sama.

“Jadi peluangnya politik identitas bukan di agama lagi karena agamanya sama. Peluangnya di ras, karena Anies kan berbeda,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Ilham Zada mengaku bahwa para generasi muda bisa semakin kuat. Dengan demikian, bahaya politisasi identitas di Pemilu 2024 yang menggunakan isu ras bisa diantisipasi. ”Kami juga berharap partai partai politik tidak menggunakan politik identitas di isu ras,” tukas Ilham Zada. 


Topik

Politik Pilpres 202r politik politik identitas anies baswedan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Sri Kurnia Mahiruni