JATIMTIMES - Tak kurang dari seribu jemaah larut dalam suasana khusyuk dalam gelaran Santunan dan Sholawatan yang diinisiasi oleh Rumah Sedekah NU, di Joglo Welas Asih, Perumahan Royal Orchid, Dau, Minggu (23/7/2023) malam.
Penampilan majelis sholawat Syubbanus Muslimin. (Foto: YouTube)
Baca Juga : Tekan Angka Hipertensi di Kota Batu, Warga Diimbau Lakukan ‘Cerdik’
Sebelum bersholawat bersama majelis sholawat Syubbanus Muslimin, Rumah Sedekah NU terlebih dulu memberikan santunan kepada 55 anak yatim dan dhuafa. Hal itu dilakukan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H.
Founder sekaligus inisator Rumah Sedekah NU adalah KH Noor Shodiq Askandar menjelaskan jika acara peringatan khusus digelar pada bulan Muharram.
"Karena memang bulan muharram bulan mulia diantara 4 bulan hijraiyah. Dan para kiai biasanya menyebut bulan ini berada satu strip di bawahnya bulan ramadhan. Dan salah satu bulan yang disunnahkan adalah memberikan santunan anak yatim dan dhuafa," jelas pria yang akrab disapa Gus Shodiq tersebut.
Oleh karenanya, pada bulan istimewa ini Rumah Sedekah NU menyantuni sejumlah 55 anak yatim dan dhuafa. "Tambah 15 anak dari sebelumnya 40 anak binaan. Unsurnya juga ditambah, dari anak-anak yatim piatu ditambah dengan unsur anak difabel," jelas pria yang juga menjabat sebagai Warek II Unisma tersebut.
"Adanya unsur anak difabel sebagai binaan Rumah Sedekah NU ini juga menjadi harapan agar memicu semangat anak difabel untuk meningkatkan keterampilan, seninya dan lain sebagainya," tambah Gus Shodiq.
Selain itu, ada yang berbeda dari santunan momen Muharram ini. Sebab anak yatim dan dhuafa tak lagi disantuni berupa uang tunai namun berubah menjadi beasiswa. Di mana masing-masing dari mereka diberikan kartu tabungan anak mandiri.
"Jadi mereka per-6 bulan akan diberi beasiswa untuk pendidikan mereka. Dan ini supaya dananya tidak langsung habis, kita rupakan dalam bentuk tabungan," jelas dia.
"Tabungan ini nanti diharapkan dengan begitu, mereka anak yatim mengeluarkan sesuai dengan kebutuhannya, yang kedua mereka juga mendapatkan edukasi bagaimana cara menyimpan uang, mengelola keuangan dan lain sebagainya," lanjut Gus Shodiq.
Dari momen santunan yang rutin digelar Rumah Sedekah NU tersebut, Gus Shodiq bersyukur lantaran semua kegiatan rumah sedekah NU telah dibantu oleh para mitra dan pengusaha.
"Tentu kita berharap apa yang dilakukan kita semua bersama para mitra dan pengusaha, nanti bisa diikuti oleh pengsuaha lain. Sehingga demikian, jangan sampai di Indonesia itu ada orang yang tidak bisa sekolah, karena tak punya biaya. Jangan sampai ada orang yang tak bisa memperoleh pendidikan karena tidak punya orang tua. Dan tidak boleh lagi ada orang miskin yang terlantar, janda terlantar, dan itu kalau kita mau bersama insyaAllah bisa," pesan Gus Shodiq.
Sekda Kabupaten Malang Wahyu Hidayat, mengatakan kiprah sedekah NU tak bisa dilepaskan dari peran gus Shodiq ini yang memang banyak berteman dengan pengusaha, pejabat hingga akademisi.
Baca Juga : Viral Desain Tol Bawah Laut Jawa-Bali, Gubernur Koster: Saya Tolak!
"Harapan dari Rumah Sedekah NU ini bisa memediasi dan memfasilitasi kepentingan dari teman pengusaha pejabat. Karena Rumah Sedekah NU adalah satu wadah yang memberikan suatu kesejahteraan masyarakat, kepentingan anak yatim piatu, pembelajaran terkait agama islam dan lainnya," jelas Wahyu.
"Dengan adanya Rumah Sedekah NU, bisa memberikan suatu jalan kemana para pengusaha bisa mengadakan kegiatan sosialnya. Akhirnya rumah sedekah NU bukan hanya hal positif dalam bidang sosial, tapi pemahaman pembelajaran lainnya. Termasuk agama. Saya apresiasi rumah sedekah NU," imbuh Wahyu.
Ke depan, Wahyu juga berharap Rumah Sedekah NU bisa memberikan suatu tujuan yang lebih luas. "Jadi bukan hanya (menyasar) anak yatim, termasuk kesejahteraan masyarakat lainnya serta menjadi wadah untuk pembelajaran," harap Wahyu.
Sementara itu, panitia acara gelaran Santunan dan Sholawatan yang diinisiasi oleh Rumah Sedekah NU, Agus Susanto menjelaskan selain sholawatan bareng Gus Asmi, ada juga penampilan dari adik-adik tuna netra, binaan dari Rumah Sedekah NU dan penghafal Al Quran juga.
Penampilan para anak difabel binaan Rumah Sedekah NU. (Foto: Binti N. Rosida)
"Kami harap apa yang dilakukan Rumah Sedekah NU, bisa memberikan manfaat, memberikan senyuman kepada mereka yang membutuhkan. Juga binaan kita semakin banyak dan Rumah Sedekah bisa mengangkat kehidupan adik yatim dan dhuafa," tandasnya.
Diketahui, gelaran Santunan dan Sholawatan yang diinisiasi oleh Rumah Sedekah NU dibuka dengan ceramah dari Gus Ayus yang menceritakan tentang keutamaan Bulan Muharram. Kemudian dilanjutkan dengan santunan anak yatim dan ditutup dengan bersholawat bersama majelis sholawat Syubbanus Muslimin.
Antusiasme majelis sholawat Syubbanus Muslimin pun luar biasa. Didominasi oleh generasi milenial, tak kurang dari 1000 jemaah memadati gang jalan depan Joglo Welas Asih, Perumahan Royal Orchid, Dau.