JATIMTIMES - Universitas PGRI Kanjuruan Malang (Unikama) terus berupaya meningkatkan kualitasnya pada semua bidang yang ada. Salah satunya berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan dengan berbasis multikulturalisme.
Untuk itu, melalui Pusat Studi Pancasila dan Multikultural (PSPM) Unikama, upaya peningkatan kualitas pembelajaran dilakukan dengan telah mengadakan sebuah seminar bertajuk "Implementasi Project Based Learning (PjBL) Berbasiskan Multikulturalisme" beberapa waktu lalu di Ruang Rapat Abdoel Radjab.
Baca Juga : APKASI Otonomi Expo 2023, Sarana Pemkab Kediri Pamerkan Produk Unggulan
Kepala PSPM Unikama Dr Andri Fransiskus Gultom MPhil menjelaskan, kegiatan strategis ini menjadi ajang untuk memperkenalkan konsep pembelajaran berbasis proyek PjBL yang dipadukan dengan nilai-nilai multikulturalisme. Seminar ini dihadiri oleh para dosen, mahasiswa, dan praktisi pendidikan.
Dijelaskannya, konsep multikulturalisme yang digabungkan ini akan menjadi model pembelajaran ini mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok yang terdiri dari beragam latar belakang budaya. Dengan begitu, mereka dapat saling belajar dan memahami tentang keberagaman.
PjBL ini merupakan metode pembelajaran yang menekankan pemberian proyek nyata kepada siswa agar mereka dapat belajar melalui pengalaman langsung. Sehingga para siswa benar-benar memahami apa yang diajarkan , termasuk juga wawasan yang dimiliki kian bertambah.
"Adapun 3 tahap dalam menerapkan PjBL ialah rekognisi, equality, dan empathy." jelas beliau.
Baca Juga : Wacana Renovasi Stadion Kanjuruhan Terus Bergulir, Keluarga Korban Bakal Ngadu ke DPR RI
Dosen Prodi PPKN Unikama Suryantoro MPd turut menyampaikan materi yang sama terkait implementasi PjBL. Integrasi multikulturalisme merupakan sebuah hal yang penting dalam pembelajaran. Ini menjadi salah satu formula dalam mempersiapkan siswa yang unggul dan siap dalam menghadapi tantangan global yang kian kompleks.
"Dalam konteks ini, PjBL menjadi suatu pendekatan yang relevan karena melalui proyek yang relevan dengan kehidupan nyata, siswa dapat belajar tentang kerja sama, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan," pungkasnya.