JATIMTIMES - Beredar di media sosial dua orang petugas tol mencegat sebuah mobil karena dianggap tidak membayar tol. Saat menyetop sebuah mobil tersebut, sempat terjadi cekcok diantara keduanya.
Dilihat dalam ungggahan @fakta.indo, nampak sebuah mobil hitam berada diantrean tol. Berada tepat di belakang mobil berwarna abu-abu, mobil tersebut mengantre untuk memasuki jalan tol. Setelah mobil di depan mobil tersebut melaju, mobil hitam tersebut mengikuti dan tanpa berhenti. Akibat tidak berhenti itulah, dua orang petugas mengejar dan menegur sang supir.
"Woy woy woy," teriak petugas tol.
Baca Juga : Sambil Gowes Wali Kota Madiun Salurkan Bantuan Lansia dan Panen Raya Bawang Merah
Mobil itu pun berhenti dan menanyakan mengapa ia diteriaki seperti itu oleh sang petugas.
"Kenapa pak?," tanya sang supir.
"Gak bayar tol?," tanya petugas.
"Pakai flow, kenapa," jawab sang supir.
"Oh enggak, saya kira gak bayar tol," timpal sang petugas.
Sempat terjadi adu mulut diantara keduanya, namun petugas dan sang supir mobil hitam berhasil damai. Sang supir mobil hitam tersebut kemudian bermaksud menunjukkan flow yang ia pakai, namun sang petugas tidak mau dan akhirnya mobil itu kembali berangkat.
Video tersebut lantas mendapat tanggapan yang beragam dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang menganggap SDM Indonesia belum siap dengan kemajuan teknologi.
"Semakin canggih Indonesia tapi SDM belum siap begini," tulis @lafi***
"Kocak tukang toll gak tau sistem tol," tulis @daus***
"Indonesia belum siap canggih," tulis @dyla***
Sebagai informasi, Multi Lane Free Flow (MLFF), yaitu proses pembayaran tol tanpa berhenti, itu berarti pengguna jalan tol tidak harus menghentikan kendaraannya di gerbang tol.
Dilansir dari informasi resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), teknologi yang diterapkan pada MLFF yaitu Global Navigation Satelit System (GNSS) yaitu merupakan sistem yang memungkinkan melakukan transaksi melalui aplikasi di smartphone dan dibaca melalui satelit.
Baca Juga : Rambut Lepek Bisa Cantik Bervolume Butuh 5 Menit, Cukup Pakai 2 Alat Ini
Teknologi ini membuat alat pembaca tidak perlu di setiap tempat karena memakai satelit, berbeda dengan radio frequency identification atau RFID. GNSS memakai alat yang dipasang di dalam mobil. Ketika kendaraan berada di gardu jalan tol, alat itu akan terbaca melalui sistem di satelit.
Dengan penggunaan uang elektronik ini telah mengurangi waktu transaksi menjadi 4 detik dibandingkan transaksi manual 10 detik. Sehingga, penggunaan MLFF tentunya memiliki manfaat sangat besar karena bisa menghilangkan waktu antrean menjadi nol detik.
Dituliskan bahwa saat teknologi MLFF mulai diimplementasikan, para pengguna jalan tol hanya perlu mengunduh dan mendaftarkan data pribadinya di aplikasi Cantas. Setelah kalkulasi tarif terkoneksi pada aplikasi, uang dari masing-masing instrumen pembayaran milik tiap pengguna akan berkurang secara otomatis.
Perangkat yang digunakan pada transaksi nirsentuh MLFF berupa Electronic On-Board Unit atau dikenal dengan E-OBU. Setiap pengguna tol yang masuk harus mengaktifkan E-OBU. Setelah E-OBU aktif, GPS akan menentukan posisi pengguna berdasarkan satelit yang kemudian proses pencocokan peta akan terjadi di pusat sistem.
Pengguna wajib memastikan saldo tersedia di aplikasi sebelum memasuki gerbang tol. “Nanti aplikasi akan mengirimkan notifikasi jika ada pengguna yang masuk, namun saldo tidak mencukupi.
