JATIMTIMES - Tahukah kalian bahwa muslim pertama di Bali adalah 60 prajurit Majapahit hasil dari binaan Sunan Kudus.
Pernyataan itu disampaikan salah satu ustaz di Indonesia, Ustaz Salim A. Fillah saat berceramah yang dilansir dari YouTube Marwah TV.
Baca Juga : Kunci Arema FC Bermain Ngeyel saat Lawan Persib Bandung
Menurut kisah yang diceritakan Ustaz Salim, ada seorang dari Palestina, dari Baitul Maqdis. Namanya Maulana Ustman Haji. Ia datang ke Jawa bersama anaknya yang masih kecil. Namanya Sayyid Ja'far As-Shodiq. Ja'far As-Shodiq kelak dikenal sebagai Sunan Kudus.
Ketika datang ke Ampel Denta di Surabaya, Maulana Ustman Haji bertanya kepada Maulana Ahmad Rahmatullah. "Saya bisa bantu apa untuk dakwah ini?" Lantas dijawab "Anda orang mana?" Kemudian dijawab "Orang Baitul Maqdis".
Kemudian Maulana Ahmad Rahmatullah menjelaskan orang-orang Baitul Maqdis biasanya mujahid. "Anda bisa jadi pelatih tentara?" Kemudian Maulana Ustman Haji menjawab bisa.
Lantas Maulana Ahmad Rahmatullah merekomendasikan kepada raja Majapahit agar Maulana Utsman Haji dijadikan pelatih tentara Majapahit dengan syarat diperbolehkan untuk menyebarkan agama islam.
Akhirnya Maulana Ustman Haji menjadi guru tentara Kerajaan Majapahit sekaligus mengajar agama Islam untuk tentara. Dan hal ini terkonfirmasi dalam sebuah buku di Bali dengan judul "Sejarah Dalem Waturenggong".
Di dalam buku itu, dari Dinasti Kresna Kepakisan di Kerajaan Gel-Gel diceritakan raja Bali menghadap ke Majapahit dan pulangnya dikasih hadiah 60 prajurit muslim.
Baca Juga : Ternyata Ini Alasan Gen Z dan Milenial Ambil Pekerjaan Sampingan, Salah Satunya karena Hobi
Ke-60 prajurit dalam bahasa Bali disebut "Nyama Selam". Artinya, Nyama itu saudara, Selam itu Islam. Ke-60 muslim pertama di Bali adalah hasil didikan Maulana Usman Haji di Majapahit.
Lantas, putra Maulana Usman Haji, yakni Ja'far As-Shodiq, mendirikan dakwah di pantai utara Jawa. Karena kangen pada tanah kelahirannya, dia bikin masjid. Namanya Masjid Al Aqsa. Masjid tersebut diberi menara yang sangat khas.
Kemudian Ja'far As-Shodiq membangun kota, sesuai nama kota aslinya. Namanya Al Qudz, karena saat itu Baitul Maqdiz dikenal dengan kota Al Qudz. Maka kota yang didirikan putra Maulana Usman Haji tersehut juga dikasih nama Al Qudz, sekarang disebut sebagai Kudus. Ja'far As-Shodiq juga dikenal sebagai Sunan Kudus.