JATIMTIMES - Sebelum dilaporkan hilang, dua warga negara asing (WNA) dari Spanyol dan Swiss sempat berkemah di Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Keduanya dikabarkan merupakan rombongan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB).
Camat Bantur Bayu Jatmiko menuturkan, sehari sebelum dilaporkan hilang rombongan mahasiswa FK UB sempat mengadakan tour bersama dengan 29 mahasiswa. "Dari 29 orang rombongan tersebut, 17 diantaranya merupa WNA. Sedangkan 12 lainnya merupakan WNI," katanya saat dikonfirmasi di sela pencarian korban, Sabtu (8/7/2023).
Baca Juga : Polemik Berlanjut, Kini Nama JIS Hilang dari Halaman Resmi Buro Hapold
Saat itu, ke-29 orang rombongan berangkat dari salah satu hotel yang ada di Kota Malang pada Jumat (7/7/2023) siang sekitar pukul 14.00 WIB. "Rombongan menuju Pantai Jembatan Panjang dengan menggunakan kendaraan bus," imbuhnya.
Rombongan kemudian tiba di Pantai Jembatan Panjang pada Jumat (7/7/2023) petang sekitar pukul 17.30 WIB. Setibanya di pintu masuk salah satu pantai yang berlokasi di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang tersebut rombongan kemudian dijemput oleh dua orang tour leader bernama Pendik dan Bayu.
"Rombongan kemudian masuk ke wisata Pantai Jembatan Panjang. Saat itu sudah didirikan tenda berjumlah 10," tuturnya.
Malam itu, para rombongan sempat melewati waktu bersama dengan aman. Petaka baru dimulai pada keesokan harinya, Sabtu (8/7/2023).
"Tadi (Sabtu, 8/7/2023) sekitar pukul 08.00 WIB beberapa rombongan sempat berenang bersama. Informasinya ada delapan orang," terangnya.
Dari rombongan yang berenang tersebut, dua diantaranya merupakan anggota rombongan yang merupakan WNA. Beberapa saat kemudian, kedua WNA tersebut tidak bisa menepi ke bibir pantai. "Kedua WNA tersebut sempat terdampar di tengah pulau yang ada di sekitar lokasi kejadian," ungkapnya.
Mengetahui hal itu, tiga orang tour leader nekat mengarungi ombak besar dengan niat membantu kedua WNA tersebut. "Saat berusaha menolong, tiba-tiba datang ombak besar hingga akhirnya mereka semua terseret oleh ombak," ujarnya.
Baca Juga : Misteri Penemuan Mayat dalam Karung, Korban Diduga Berjenis Kelamin Perempuan
Peristiwa itupun dilaporkan kepada petugas setempat sebelum kemudian jajaran Muspika Bantur dan para relawan, dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.
"Masih dalam upaya pencarian, sementara ini para korban masih belum ditemukan," tukasnya.
Sebagaimana diberitakan, identitas kelima korban tersebut, satu diantaranya bernama Ana Brieva Ramirez. Perempuan 24 tahun itu merupakan warga negara Spanyol.
Sedangkan satu WNA lainnya yang juga dikabarkan hilang bernama Jana Olivia Soland. Perempuan 24 tahun itu merupakan warga negara Swiss.
Sementara itu, untuk tiga korban lainnya merupakan warga negara Indonesia (WNI). Mereka terdiri dari guide atau pemandu wisata hingga pihak travel. Ketiganya masing-masing diketahui bernama Made Indra, Bayu, dan Pendik.