JATIMTIMES - Liburan Hari Raya Iduladha 1444 H tahun ini membawa berkah bagi para pelaku pariwisata Banyuwangi. Sebab, tidak sedikit wisatawan Nusantara yang memilih kabupaten paling ujung timur di Pulau Jawa ini menjadi tempat liburan bersama keluarga dan kerabat.
Liburan yang dimulai tanggal 28 Juni hingga 2 Juli 2023 itu membuat para wisatawan menghabiskan waktunya bersama keluarga dan kerabat untuk menikmati keindahan alam dan seni budaya serta memanjakan selera menikmati aneka kuliner yang ada di Banyuwangi.
Baca Juga : Pembukaan Musda 6 PD Aisyiyah, Bupati Salwa Ajak Perempuan Kampanyekan Kesetaraan Gender
Pesona dan keindahan, baik wisata alam maupun destinasi wisata buatan, di Banyuwangi menjadi salah satu primadona para wisatawan. Sehingga dalam musim libur ini, jumlah wisatawan yang datang dan berkunjung meningkat drastis.
Destinasi Pantai Cacalan Banyuwangi salah satu wisata pantai yang terpantau dipadati pengunjung dalam musim liburan Iduladha 1444 H atau tahun 2023.
"Alhamdulillah liburan kali ini menjadi berkah bagi kami pelaku pariwisata. Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Cacalan meningkat sekitar 50 persen. Terlihat dari nomor kendaraan yang mereka bawa, kebanyakan dari luar Banyuwangi. Rata-rata yang datang ke sini mulai dari kendaraan pribadi maupun dengan mobil rental," ungkap Awan Miswantoro, pengurus Pokdarwis Pantai Cacalan Banyuwangi.
Pantai Cacalan merupakan destinasi wisata pantai yang cocok untuk berburu sunrise. Tak hanya itu. Di lokasi ini wisatawan juga bisa menikmati permainan perahu kano yang tersedia di sisi selatan parkiran kendaraan. Bahkan di lokasi tersebut. akan digelar lomba kano wisata race pada tanggal 15-16 Juli 2023 mendatang.
"Saat liburan kemarin banyak wisatawan yang tertarik bermain kano. Nanti akan kami menggelar lomba kano kategori pelajar SMP dan SMA/SMK yang berkolaborasi dan bekerja sama dengan danlanal Banyuwangi," imbuh Awan.
Sementara itu, Ass Marcom Manager Aston Hotel Banyuwangi Hilman Tantowi mengaku okupansi hunian hotelnya saat long weekend ini terisi sekitar 90 persen.
"Melihat data tamu hotel, rata-rata okupansi di Aston Banyuwangi sekitar 90 persen. Kami yakin, sektor pariwisata di Banyuwangi khususnya akan terus bangkit," ungkap Hilman.
Dampak peningkatan jumlah wisatawan ke kota serpihan tanah surga di ujung timur Pulau Jawa itu secara ekonomis juga dirasakan pusat oleh-oleh dan kerajinan. Salah satunya adalah Pakde Osing Banyuwangi.
"Alhamdulillah kami sangat merasakan dampak perputaran ekonomi luar biasa dari long weekend ini. Tentunya kami telah menyiapkan strategi sebelumnya untuk menangkap momentum liburan Iduladha ini," ungkap Ahmad Jasari, public relation Pakde Osing Banyuwangi.
Baca Juga : Absen di Pileg 2024, Suyatno Siap Amankan Kursi Partai Golkar DPRD Banyuwangi Dapil 4
Sementara Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi Ainur Rofiq mengungkapkan rasa syukur terkait dampak positif liburan Iduladha tahun ini yang secara langsung dinikmati dan dirasakan para pelaku pariwisata, ekonomi kreatif, dan pelaku UMKM Banyuwangi.
"Semoga para wisatawan yang datang ke Banyuwangi juga merasa aman dan nyaman. Nantinya jika ada kesempatan di lain waktu mereka dapat liburan ke Banyuwangi lagi dengan mengajak keluarga maupun temannya," kata Rofiq.
Perlu diketahui, Pemkab Banyuwangi telah memberikan pelatihan kepada pelaku jasa pariwisata di Bumi Blambangan, hotel, dan restoran untuk melakukan standardisasi terkait halal, higienis dan sehat (H2S). Dalam hal iji, pemkab bekerja sama dengan Kementerian Agama, Dinas Kesehatan dan perguruan tinggi yang ada di Banyuwangi.
Tentu hal tersebut yang membuat para wisatawan tetap merasa aman nyaman dan terlindungi saat datang, berkunjung dan berwisata ke Banyuwangi.
"Kami telah memberikan pelatihan H2S. Makanya berharap kepada semua pihak yang sudah ikut untuk menerapkan dalam standar pelayanan supaya wisatawan yang datang ke sini tetap merasa aman dan nyaman," ujar alumni FISIP Universitas Jember itu.
Pejabat berkumis tipis tersebut juga menyampaikan dalam pekan ini (5-9 Juli 2023) akan digelar rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival dengan mengusung tema "The Magic of Ijen Geopark"
"Rangkaian BEC 2023 cukup panjang. Kurang lebih satu pekan. Agenda kegiatan meliputi parade Ethno Wear, Munas Badan Pengelola Geopark se-Indonesia, Muhibbah Budaya, Parade Banyuwangi Ethno Carnival, Awarding dan konser musik BEC," pungkas Rofiq.