free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Tekno

Elon Musk Batasi Akses Twit, Pengguna Gratisan hanya Bisa Baca 1 Ribu Cuitan, Kenapa?

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

02 - Jul - 2023, 18:22

Placeholder
Aturan pembatasan twit yang diterapkan Elon Musk membuat pengguna hanya bisa membaca cuitan lebih sedikit dari sebelumnya. (Foto: Google)

JATIMTIMES - Sejak Sabtu (1/7/2023) malam Twitter ramai dikeluhkan oleh warganet karena eror. Lantas pada Minggu (2/7/2023) pagi, Pemilik Twitter Elon Musk mengaku tengah melakukan pembatasan twit sehingga menyebabkan Twitter eror sementara.  

Pembatasan twit itu diterapkan kepada semua pengguna Twitter, baik pengguna centang biru (terverifikasi), belum terverifikasi, dan akun baru. 

Baca Juga : Viral, Wanita di Depok Nyaris Diculik Ojol, Nekat Loncat dari Motor

Awalnya, Musk mengatakan akun terverifikasi dibatasi hanya mampu membaca twit 6.000 postingan per hari, akun yang belum terverifikasi 600 twit per hari dan akun baru hanya 300 twit per hari. 

Tak lama kemudian, ia mengubahnya. Yakni menjadi 8.000 twit per hari untuk akun verifikasi, akun yang belum terverifikasi 800 twit per hari dan akun baru hanya 400 twit per hari.

Namun karena banyak warga Twitter yang protes, bahkan frasa "Twitter Kenapa" hingga trending pada Minggu (2/7/2023) pagi ini, lantas Musk mengubah kembali aturan itu. Dalam cuitan terbarunya, batasan akses twit adalah sebagai berikut. 

- akun terverifikasi : 10.000 twit per hari

- akun yang belum terverifikasi: 1.000 twit perhari 

- akun baru dan belum terverifikasi: 500 twit perhari

Dalam cuitannya, Musk menyampaikan alasan melakukan pembatasan twit tersebut. Menurut Musk, hal ini dilakukan untuk mengatasi 'tingkat ekstrem' dari penarikan data dan manipulasi sistem.

Namun tak dijelaskan lebih detil soal tingkat ekstrem penarikan data yang dimaksud. Hanya saja melansir BBC, ada kemungkinan tingkat ekstrem dari penarikan data dan manipulasi sistem yang dimaksud digunakan oleh perusahaan kecerdasan buatan. 

Sebelumnya, bos Tesla dan SpaceX itu menyatakan ketidaksenangannya dengan perusahaan kecerdasan buatan (artificial inteligence) seperti OpenAI dan ChatGPT, karena menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasa besar mereka.

Baca Juga : Cara Mengunduh Video Tiktok Tanpa Watermark Dengan Mudah Di Perangkat Apa Pun

Musk mengatakan ratusan organisasi atau lebih selama ini telah mengorek data Twitter "dengan sangat agresif".

Dengan kebijakan sementara ini, kata Musk, nantinya pengguna yang mencoba melihat konten di platform Twitter akan diminta untuk mendaftar akun atau masuk ke akun serta memverifikasi untuk melihat sebuah tweet lebih banyak.

Diketahui, verifikasi adalah program berlangganan dari Twitter di bawah Musk untuk penggunanya. Pada laman Twitter tertulis 'Dapatkan Verifikasi, Berlangganan Fitur Baru'.

Di bawah kendali Musk, Twitter telah memulai serangkaian tindakan untuk mengembalikan pengiklan yang meninggalkan platform tersebut. Selain itu, untuk meningkatkan pemasukan dengan menjadikan tanda centang verifikasi sebagai program berbayar yakni Twitter Blue.

Ada dua jenis verifikasi yakni untuk pengguna personal (individu dan kreator) serta pengguna organisasi (bisnis, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba).

Untuk pengguna personal, saat diakses per Minggu (2/7) dini hari WIB, harga berlangganan adalah Rp1,25 juta per tahun atau Rp120.000 per bulan. Sementara untuk pengguna organisasi harga berlangganannya atau mendapat akun terverifikasi adalah Rp15 juta per tahun atau Rp752 ribu per bulan. 


Topik

Tekno Elon musk viral



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya