JATIMTIMES - Setelah 16 bulan lamanya, perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut. Di tengah panasnya perang antar dua negara itu, terjadi sebuah kejutan yang luar biasa, di mana pasukan tentara bayaran Wagner Group sempat memasuki wilayah Rostov-on-the-Don untuk melakukan pemberontakan.
Terkait hal itu, Presiden Vladimir Putin mengatakan pemberontakan itu sebagai pengkhianatan dan tikaman terhadap negaranya. Asal tahu saja, kelompok Wagner sebelumnya dikenal loyal terhadap orang nomor satu di Kremlin tersebut.
Baca Juga : Kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom dalam Kitab Qashashul AnbiyaÂ
"Tindakan yang memecah belah persatuan kita pada dasarnya adalah kekalahan di hadapan rakyatnya sendiri," kata Putin dikutip dari The Street, Minggu (25/6/2023).
Presiden Rusia itu menjanjikan akan memberikan tindakan tegas terhadap pimpinan kelompok tersebut, Yevgeny Prigozhin dan pasukannya.
Sementara dilansir AFP, Minggu (25/6/2023), Wagner disebut telah membatalkan aksi pengkhianatan itu dan memilih untuk mengajukan perdamaian dengan Rusia.
Selanjutnya, Rusia menyetujui adanya kesepakatan dengan kelompok tentara bayaran Wagner yang secara terbuka menantang otoritas Rusia. Kesepakatan itu bertujuan untuk menghindari pertumpahan darah lebih lanjut.
"Menghindari pertumpahan darah, konfrontasi internal, dan bentrokan dengan hasil yang tidak terduga adalah tujuan tertinggi," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Sementara, dalam keterangannya, Kremlin mengatakan pemberontakan Wagner tidak akan memengaruhi rencana serangan militer Rusia di Ukraina. Hal itu disampaikan oleh seorang pejabat tinggi.
Juru bicara pemerintah Dmitry Peskov mengatakan "keluar dari pertanyaan" bahwa pemberontakan yang dibatalkan Wagner akan berdampak pada kampanye Rusia melawan Kyiv. Moskow juga berterima kasih kepada Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko atas upayanya dalam menengahi krisis tersebut.
Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Madura Lindungi Atlet Olahraga Sambo di Kejurprov 2023
Sementara, isu pemberontakan yang dilakukan Wagner pada Rusia itu kini beredar luas. Bahkan Elon Musk ikut berkomentar. Ia memberi nasihat ke Putin dan Rusia agar jangan percaya terhadap siapapun.
"Jangan percaya siapa pun," cuit Musk di Twitter.
Adapun nasihat itu disampaikan Elon Musk disertai gambar yang menunjukkan seorang pria menodongkan pistol dari belakang ke kembarannya yang sama-sama berbendera Rusia. Teks dari gambar tersebut berbunyi 'jangan percaya siapa pun, bahkan diri Anda sendiri'.
Sebagai informasi, sebelum memutuskan untuk memberontak pada Rusia, Wagner merupakan komponen penting dalam perang Kremlin di Ukraina. Pasukan tentara bayaran itu lah yang memimpin serangan baru-baru ini di kota Bakhmut di timur Ukraina.
Dalam beberapa bulan terakhir, Prigozhin telah menyerang kepemimpinan militer Rusia dan menuduh para jenderal tidak kompeten. Dia juga melontarkan kritik karena anak buahnya tidak diberikan cukup senjata dan mengabaikan masalah para prajurit.