JATIMTIMES - Viral di Twitter seorang kakak bagikan kisah adiknya yang menuliskan surat broken home di secarik kertas usai diminta mencuci piring di rumahnya sendiri. Cerita itu diunggah oleh akun Twitter @Tanyarl.
Dalam cerita itu, nampak secarik kertas yang sudah robek dan kertas itu juga sudah dipenuhi dengan beragam tulisan. Namun, tulisan yang paling mencolok dalam gambar kertas itu ialah "Broken Home Its Me".
Baca Juga : Narkoba Sabu Dilempar lewat Pagar, Petugas Lapas Malang Gagalkan Penyelundupan
Dalam narasi utas itu, surat tersebut ditemukan sang kakak setelah adiknya disuruh untuk mencuci piring. Setelah menemukan surat itu, kakaknya pun langsung mengabadikannya melalui kamera ponselnya.
Foto surat curhatan itu pun saat ini tengah viral. Saat mengunggah foto itu, akun itu pun melengkapinya dengan sebuah keterangan tanggapan mengenai surat itu.
"knp ya anak jaman skrg tuh mentalnya parah bgt? adek gw perkara disuru nyuci piring aj begini wkwk. gw rasa dia kebanyakan main tiktok deh hadeeeh gaabis pikir untung ketauan nih makanya gw lg nasehain baik2," tulis utas itu
Utas itu pun mendapat berbagai tweet-an dari warganet. Banyak yang menyebut jika perilaku anak anak zaman sekarang itu adalah pengaruh internet. Namun, ada pula warganet yang membandingkan antara zaman sekarang dan zaman dahulu saat sedang merasa galau di rumah.
"Pengaruh internet emang bahayaa untuk otak sih, apalgi kalo masih kecil udahh nonton tiktok, waduhh," tulis @radifa***
"pengaruh sosmed skrg emg serem??," timpal akun @xvn***
"Jaman gue bukan ngaku broken home sih tapi update lirik lagu last child - diary depresiku di pesbuk wkwk padahal disuruh ngepel doang," balas @dips**
Namun, tanggapan mengenai penyalahan terhadap internet itu tidak mendapat tanggapan yang sama dengan pengirim utas. Dimana ia me-retweet utasnya dengan sebuah keterangan yang justru menasehati kakak dari pembuat surat itu.
"lo boleh nyalahin adek lo tapi nyalahin sosial media? bukannya lo juga punya tanggung jawab buat ngawasin dia (?) cukup nasehatin aja nder," tulis akun @Tanyarl.
Sementara, dikutip dari yankes.kemenkes.go.id, membiarkan anak usia dini bermain sosial media terus menerus tanpa pengawasan dapat menimbulkan efek negatif, salah satu contoh nyata adalah cerita di atas.
Namun selain itu, ada juga beberapa dampak negatif lainnya penggunaan sosial media pada anak usia dini.
Dapat mengganggu kualitas tidur
Baca Juga : Pertama di Tulungagung, Program Sidarling Dilaunching di Kecamatan Karangrejo
Tidur yang cukup dan berkualitas berkaitan erat dengan kesehatan tubuh dan mental secara keseluruhan. Namun, biasanya orang kerap berseluncur di sosial media yang membuat kualitas tidurnya tidak cukup dan akhirnya begadang.
Selain itu, cahaya gadget pun dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang berfungsi untuk menimbulkan rasa kantuk.
Bisa memicu hilangnya rasa percaya diri
Di media sosial, ketika orang lain mengunggah foto tentang kehidupan mewahnya, bukan tidak mungkin anak akan merasa insecure atau tidak percaya diri. Hal ini mungkin dapat menyebabkan seseorang cenderung membandingkan hidupnya dengan orang lain yang mana hal tersebut dapat menimbulkan keraguan pada diri sendiri. Rasa tidak berharga serta iri hati yang ujung-ujungnya akan membuat anak depresi dan mengalami gangguan mental.
Dapat memicu terjadinya cyberbullying
Media sosial dapat memberi kesempatan kepada individu untuk memulai atau menyebarkan desas-desus berbahaya dan menggunakan kata-kata kasar yang dapat meninggalkan luka emosional yang bertahan lama bagi orang lain.
Dapat membuat otak kurang konsentrasi,tidak fokus serta mengurangi kemampuan daya ingat
Ketika kita menggunakan handphone dalam jangka waktu yang lama, ini bisa mengganggu kerja sistem otak kita yang membantu dalam berkonsentrasi. Di samping itu, menghabiskan waktu terlalu banyak pada gadget akan mengurangi perhatian terhadap aspek-aspek lain dalam suatu pengalaman yang bisa ditangkap oleh indera kita seperti ketika mengunjungi suatu tempat.
Pengguna media sosial cenderung terfokus pada bagaimana agar mendapatkan foto yang bagus untuk di-posting tetapi melupakan momen-momen yang diambil oleh kedua mata secara langsung.