JATIMTIMES - Investasi di Kota Malang ditargetkan bisa mencapai nilai Rp 1,5 triliun di 2023. Untuk itu, berbagai upaya pun terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk bisa meyakinkan para calon investor bahwa Kota Malang ramah investasi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang Arif Tri Sastyawan menyampaikan, target itu merupakan target dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan nilai sama seperti 2022 lalu.
Baca Juga : Desa Berseri hingga Konservasi DAS Jadi Program Andalan Lestarikan Lingkungan Hidup
"Itu bukan di APBD, tapi target langsung dari Pemprov Jawa Timur," ujar Arif belum lama ini.
Namun demikian, di Kota Malang sebenarnya memiliki potensi investasi hingga mencapai nilai Rp 15 triliun. Jumlah tersebut jika dilihat dari potensi yang berasal dari 10.229 pelaku usaha di Kota Malang yang telah ber NIB.
Namun ternyata dari jumlah tersebut, hanya tak lebih dari 5 persen yang telah melaporkan aktivitas investasinya. Atau hanya 514 pelaku usaha. Hal itu membuat laporan investasi di Kota Malang hanya mencapai Rp 800 miliar.
"Makanya saya berpesan, kalau ada kendala silahkan datang ke MPP. Kalau tidak ada waktu, silahkan koordinasi dengan kelurahan, kami akan datang," tegas Arif.
Namun demikian, dirinya optimis bahwa target sebesar Rp 1,5 triliun itu bisa terpenuhi. Bukan tanpa alasan, berdasarkan catatannya pada triwulan pertama lalu, perputaran investasi yang terjadi di Kota Malang sudah mencapai Rp 200 miliar.
"Biasanya yang ramai aktivitasnya itu triwulan kedua, ketiga hingga keempat. Kalau triwulan pertama sudah Rp 200 miliar, ya pasti bisa di angka Rp 1,5 triliun," terang Arif.
Baca Juga : Muhammadiyah Minta Libur Lebaran Idul Adha Jadi Dua Hari
Selain itu, adanya hotel setara bintang lima yang akan kembali dibangun di Kota Malang diproyeksi bisa mengangkat investasi di Kota Malang. Terlebih untuk dapat mencapai target tersebut.
"Kalau hotel itu bisa segera direalisasikan, selesai sudah (target tercapai)," imbuh Arif.
Untuk itu, pihaknya pun kini tengah melakukan percepatan pada proses pengurusan perizinan hotel itu. Tujuannya, agar realisasi pembangunannya bisa dilakukan lebih cepat. "Tapi tetap harus sesuai aturan. Jadi nanti agar Oktober sudah bisa rampung (perizinan)," pungkas Arif.
