JATIMTIMES – Guna meningkatkan kompetensi dan keahlian tenaga medis, terutama dalam memberikan layanan primer di Penatalaksanaan Rinitis Alergi dan Rinosinisitus, Fakultas Kedokteran LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember, Sabtu (10/6/2023) menggelar pelatihan dan seminar kepada tenaga medis di 50 PKM Jember serta sejumlah dokter spesialis THT.
Plt. Kepala Dinkes Kabupaten Jember dr. Koeshar Yudyarto ditemui di lokasi pelatihan menyatakan, seminar dan pelatihan kepada tenaga medis, terutama kepada dokter fungsional yang diperbantukan di 50 puskesmas untuk meningkatkan kompetensi dokter dan agar bisa memberikan layanan maksimal kepada masyarakat.
Baca Juga : Wisuda 273 Siswa, Ini Pesan Kepala MTsN 2 Kota Malang
Terlebih pelatihan dan seminar yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Unair Surabaya adalah mengenai bagaimana melakukan pencegahan dan juga penanganan terhadap masyarakat yang mengalami gejala sinusitis, maupun gangguan saluran pernafasan, telinga dan hidung.
“Pelatihan dan seminar ini untuk meningkatkan kompetensi dokter dan tenaga medis yang ada di puskesmas. Mengapa seminar ini menggambil tema tentang penatalaksanaan Rinitis Alergi dan Rinosinisitus, karena selama ini saat ada masyarakat mengalami gejala sinusitis, mereka akan di rujuk ke dokter spesialis THT. Nah dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pelayanan primer bisa dilakukan di faskes pertama tanpa harus dirujuk. Apalagi jumlah dokter spesialis THT di Jember juga sangat terbatas,” ujar dr. Koeshar.
dr. Koeshar juga menyampaikan, pelatihan dan seminar yang bekerjasama dengan LP2M Fakultas Kedokteran Unair Surabaya ini diharapkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat terutama dalam penanganan gejala sinusitis.
Dimana banyak masyarakat saat mengalami gangguan pernafasan maupun memiliki gejala flu yang mengarah ke sinusitis tidak mau berobat dikarenakan masih ada rasa trauma dengan adanya Covid-19. Karena tanda-tanda dari gejala sinusitis ini sama dengan Covid-19 yakni pertama yang ‘diserang’ adalah di area indra penciuman.
“Dimana indra penciuman penderita sinusitis akan merasa hambar dan tidak merasakan adanya aroma di sekitarnya. Hal ini yang harus diedukasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat harus diberi pemahaman akan hal ini,” jelas dr. Koeshar.
Sementara Dr. Puguh Setyo Nugroho dokter spesialis THT dari Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Badan Kepala Leher (TJT-KL) Unair Surabaya menyatakan, kegiatan seminar dan pelatihan ini sebagai kegiatan pengabdian masyarakat.
Baca Juga : Gerindra Tanggapi Kabar Kesiapan Kaesang Maju sebagai Walkot Depok : Kabar Gembira bagi Warga
Dimana dalam kegiatan tersebut, pihaknya bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember memberikan pelatihan dan seminar kepada tenaga medis untuk meningkatkan kompetensi.
Selain itu, pelatihan ini juga sebagai bentuk pendekatan layanan kesehatan kepada masyarakat, terutama tentang kesehatan THT. Di mana saat ini masih minim sekali kabupaten di Jawa Timur yang memiliki dokter spesialis THT. Sehingga banyak daerah yang tidak mampu dalam penanganan pertama atau pelayanan primer.
“Saat ini, ketika ada masyarakat yang mengalami gejala sinusitis kronis dan harus menjalani operasi, mereka harus dirujuk ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis THT dan juga memiliki peralatan yang memadai. Sejauh ini baru ada di 4 kabupaten dan kota yang tersedia, yakni Surabaya, Madiun, Malang dan Jember,” pungkas dr. Puguh.
