JATIMTIMES - Untuk mendeteksi anak atau balita terkena stunting, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, menggunakan Antropometri Kit. Alat ukur ini, disiapkan di tiap Posyandu yang berada di Kabupaten Tulungagung.
Antropometri Kit adalah alat yang berfungsi untuk mendeteksi stunting pada anak melalui pengukuran, selain itu juga untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak yang valid dan akurat.
Baca Juga : Bupati Sanusi Targetkan Tahun 2024 Kabupaten Malang Bebas Stunting
"Karena itu diperlukan alat Antropometri yang berstandar," kata Plt Subkor Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat (KGM) Dinkes Kabupaten Tulungagung Yanies Lucyana Indah SKM.
Adapun alat ukur yang digunakan di posyandu saat ini adalah timbangan dacin dan microtoise atau alat ukur tinggi badan.
"Alat ukur di posyandu penting dilakukan tera bertujuan agar terjaga keakuratannya. Untuk itu, diperlukan keterampilan kader dalam penggunaan alat ukur dan cara ukurnya," ujarnya.
Dalam program pencegahan stunting, diperlukan penemuan kasus secara dini di posyandu.
"Apabila ditemukan balita dua kali tidak naik timbangannya untuk segera dilakukan rujukan ke puskesmas agar mendapatkan penanganan yang tepat," ungkap Yanies.
Baca Juga : Luar Biasa! Mahasiswa Unisba Raih Juara Duta Pemuda Keren Kota Blitar 2023
Bantuan yang telah diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, diantaranya susu ibu hamil kurang energi kronis (KEK), susu untuk balita gizi kurang dan susu bagi balita stunting.
Antropometri kit ini juga sudah memiliki standar dari Kementerian Kesehatan, dan mengacu pada Permenkes (Peraturan Menteri Kesehatan) No. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak serta perkembangan anak.