JATIMTIMES - Mungkin tak banyak penggemar musik yang tahu nama Virgiawan Liestanto. Kalangan penggemar musik lebih mengenal nama panggungnya: Iwan Fals. Dia adalah seorang penyanyi, musisi, pencipta lagu, dan kritikus yang menjadi salah satu legenda di Indonesia.
Karya-karya Iwan Fals banyak diminati berbagai kalangan, bahkan kaum milenial sekalipun. Lagu-lagu Iwan Fals banyak menceritakan tentang realitas keseharian dan kritik sosial yang dibungkus dalam nada indah dan lagu merdu.
Baca Juga : Dari Lereng Gunung Raung, Spider Putri Siap Bertarung di Kejurprov Basket Antar Klub se-Jatim
Dalam lagunya, penyanyi yang selalu memainkan gitar ini memotret kehidupan dan sosial-budaya di akhir tahun 1970-an hingga sekarang.
Kegemaran Iwan Fals dalam dunia musik rupanya sudah muncul sejak ia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Diungkap oleh akun Tiktok @Mas Andry, Iwan Fals mulai membuat lagu saat bersekolah di SMP 5 Bandung, Jawa Barat. Lagu pertama yang diciptakan oleh Iwan Fals adalah Aku dan Sekolah.
Dilansir dari akun tersebut pada Sabtu (3/6/2023), lagu tersebut menceritakan aksi protes Iwan Fals terhadap sang guru. Lagu ini sebenarnya dibuat tanpa sengaja oleh Iwan Fals.
Awalnya, saat itu Iwan Fals mendapat tugas dari sang guru untuk membentuk grup vokal. Saat itu Iwan Fals masih lugu dan belum mengetahui soal dunia musik dan lagu. Dia kemudian secara terpaksa membuat lagu dan terciptalah lagu yang berjudul "Aku dan Sekolah".
Lagu Aku dan Sekolah itu sempat direkam oleh Iwan Fals. Namun file rekaman itu menghilang. Sehingga membuat beberapa orang dan bahkan para kaum milenial tidak pernah tahu mengenai lagu ini.
Diketahui, masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung. Kemudian di Jeddah, Arab Saudi, selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah di usianya yang ke-13 tahun, saat Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung.
Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda. Bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah.
Baca Juga : Wow, Konser One Ok Rock Resmi Digelar 29 September, Tiket Lama Masih Berlaku
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Iwan Fals lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi Bahfen, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul. Tetapi, album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.
Iwan Fals mulai meroket usai mendapat kontrak dari Swami yang menghasilkan dua album (Swami dan Swami II). Dan di sela-sela kesibukan di Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel Swami.
Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser.
Dari yang awalnya tidak tahu apa-apa soal musik dan lagu, kini Iwan Fals menyebut aktivitas menciptakan lagu sejenis menulis catatan harian. Bahkan pada saat tahun 2021 lalu, Iwan Fals mengaku telah menciptakan sebanyak 87 lagu.
“Tahun ini ada sekitar 87. Sebenarnya sama saja kayak tahun sebelumnya. Hampir setiap hari saya buat lagu. Saya kesannya saat ini sering karena dimudahkan digital aja,” tutur Iwan Fals dalam konferensi pers virtual, Sabtu (3/6/2023).