JATIMTIMES - Beredar viral di Twitter surat arahan resmi dari Presiden ke 5 RI Megawati Soekarnoputri soal maraknya perilaku wisatawan asing di Bali. Surat tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan kop surat Gubernur Bali untuk Wali Kota Se-Bali.
Surat yang bersifat sangat penting dengan perihal rapat tersebut dibagikan kali pertama oleh akun Twitter @PartaiSocmed. Akun tersebut mempertanyakan soal isi surat yang menuliskan arahan presiden ke 5 Megawati bukan arahan presiden ke 7 Joko Widodo (Jokowi).
"Presiden kita sekarang ini Pak Jokowi atau Ibu Megawati? Bayangkan apa jadinya jika ada Gubernur lain yg mengeluarkan surat spt ini atas arahan Presiden ke-6 Republik Indonesia?," cuit akun Partai Socmed, dikutip Selasa (30/5/2023) dengan menambahkan foto surat arahan presiden.
Surat berkop Gubernur Bali tersebut diedarkan per-Sabtu, 27 Mei 2023. Dalam kepala surat tertulis nomor surat yang dikeluarkan oleh 'sekretariat Pemerintah Provinsi Gubernur Bali'. Sementara sifat surat tertulis 'penting'. Lampirannya tertulis 'daftar nama undangan' dan perihal 'undangan rapat'. Berikut ini isi surat arahan dari Gubernur Bali tersebut.
Om Swastyastu,
Memperhatikan arahan Presiden ke-5 Republik Indonesia, Ibu Prof. Dr. (HC) Hj. Megawati Soekarnoputri, berkenaan dengan maraknya perilaku wisatawan mancanegara di Bali, yang tidak pantas, tidak sopan, dan berbicara kasar, serta melakukan aktivitas usaha, dan melakukan pelanggaran peraturan perundang undangan, yang berdampak merusak nama baik dan citra pariwisata Bali.
Sehubungan dengan hal tereebut, Saya mengundang Saudara untuk hadir tanpa mewakili acara rapat koordinasi yang dilaksanakan pada hari Rabu (Buda Pahing. Landep), 31 Mei 2023, pukul 11.00 WITA, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar,
Khusus kepada Walikota/Bupati se-Bali, Saya perlu menyampaskan bahwa Presiden ke-5 Republik Indonesia, Ibu Prof. Dr. (HC) Hj. Megawati Soekarnoputri menegaskan Saudara wajib untuk hadir tanpa mewakilkan. Saya diperintahkan untuk melaporkan bagi Saudara yang tidak hadir kepada Beliau, sebagai bentuk perhatian serius Beliau terhadap berbagai perilaku wisatawan mancanegara yang mencoreng nama baik Bali.
Demikian undangan ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om.
Di penutup surat ditandatangani oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan tembusan disampaikan kepada Presiden ke 5 Megawati Soekarnoputri.
Sontak unggahan itu pun menuai beragam komentar dari warganet. Tak sedikit warganet yang menilai aneh dengan surat arahan tersebut.
Baca Juga : Soal Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Denny Indrayana: Tak Ada Pembocoran Rahasia Negara
"Mungkin Bu mega berfikirnya ini bukan soal siapa Presiden siapa mantan. Tapi berfikir siapa Ketua Partai, siapa petugas partai," @Gozo****.
"SURAT RESMI!!! Tapi isinya arahan dr Ibu Mega, dan tembusannya ke Ibu Mega, apa ada SOP surat Gubernur spt itu," @Cak_*****.
"Sedihh rasanya jadi Presiden saat ini. Gubernur diperintah presiden masa silam," @AgusSusi***.
"Hadeh... Sekretariat dan protokoler kok ya nulis surat begini amat ya bahasanya... Khan keliatan ngk mikir gubernurnya," @MJujur****.
"klo memang gubernur bupati walikota Bali seluruhnya diusung PDIP, seyogyanya undangan keluar bukan atas nama pemprov, tapi atas nama DPD PDIP Bali; klo mau sophisticated, ya minta Kemenpar memfasilitasi sebagai pengundang dan tuan rumah; Megawati hadir sebagai pembicara utama...," @musafir_hid**.
