JATIMTIMES - Federasi sepak bola Thailand (FA Thailand) secara resmi menjatuhkan sanksi kepada pemain dan staf yang terlibat kericuhan di laga final Sea Games melawan Indonesia, beberapa waktu lalu.
Mengutip cuitan Instagram @ideextratime, Selasa (23/5/2023), FA Thailand memberikan hukuman berupa larangan bermain kepada dua pemain timnas Thailand dalam waktu yang cukup lama.
Baca Juga : Viral, Wisatawan Telaga Sarangan Ngeluh Tak Boleh Duduk di Fasum Magetan
"2 pemain yakni Soponwin dan Thirapak dijatuhi hukuman skors 6 bulan dari timnas," cuit akun tersebut.
Sementara itu, 3 staf pelatih timnas Thailand juga mendapatkan sanksi berupa skors dalam rentang waktu yang cukup lama.
"Serta 3 staf pelatih diskors 1 tahun dari timnas," imbuh cuitan akun tersebut.
Sontak cuitan akun tersebut menuai beragam komentar warganet. Tak sedikit warganet yang membandingkan ketegasan FA Thailand dengan PSSI.
"Lah kocak banget FA THAILAND. Mana boleh woiii federasi setegas ini. Wah perlu belajar mereka ama negara tetangga," sindir akun @anset**.
"Ini baru namanya sepak bola yang maju, dari atas sampai bawah tegas. Ga salah emg thailand jadi rajanya sepak bola asia tenggara. Tidak seperti di sebuah negara, korban ratusan malah nyalahin angin," @onigiriisi***.
Serupa dengan pernyataan akun tersebut, AFP melaporkan pada Selasa (23/5/2023) bahwa Sepak bola Thailand secara resmi memberikan hukuman larangan bertanding dalam waktu panjang.
Baca Juga : Suporter Kamboja Penemu Medali Perak yang Dibuang Bek Thailand Viral di Media Sosial
FA Thailand menjatuhkan hukuman larangan panjang kepada dua pemain, dua ofisial dan seorang pelatih atas kericuhan pada laga final SEA Games 2023 tersebut.
Seperti diketahui, Indonesia berhasil mengalahkan Thailand dengan skor 5-2 melalui perpanjangan waktu di Phnom Penh pekan lalu. Namun pertandingan berubah menjadi ricuh, lantaran para pemain dan staf dari kedua belah pihak bentrok di pinggir lapangan. Akibatnya, tiga pemain Thailand mendapatkan kartu merah dan dikeluarkan dari lapangan.
FA Thailand pun telah meminta maaf dan berjanji akan melakukan penyelidikan cepat atas kejadian itu.
"Tim pencari fakta dengan suara bulat sepakat bahwa sebagai orang dewasa, pelatih kiper dan ofisial tim harus cukup dewasa untuk mengendalikan situasi dan memberikan contoh yang baik bagi para pemain, yang berusia di bawah 22 tahun," kata FA Thailand dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP.
"Mereka seharusnya tidak memimpin atau mengambil bagian dalam insiden itu," imbuh FA Thailand.
