JATIMTIMES - Tim yang dipersiapkan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) Kota Malang untuk mengikuti Festival Olahraga Masyarakat Daerah (Forda) Jawa Timur (Jatim) di akhir Mei 2023 mendatang berhasil meraih juara satu dalam lomba olahraga tradisional egrang di acara Malang Creativa #2.
Kepala Bidang Pemberdayaan Olahraga Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Wahyu Setyawan menyampaikan, terdapat 15 tim yang mengikuti lomba olahraga tradisional egrang di acara Malang Creativa #2.
Baca Juga : Kembali Terjadi, Indonesia Raya Dinyanyikan Dalam Keadaan Gelap Gulita di SEA Games Kamboja
"Untuk pemenang dari pada egrang, juara satu adalah Forda satu Kota Malang, Janti, juara tiga juara bersama yakni PDAM sama BKAD," ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, gelaran lomba olahraga tradisional egrang dalam acara Malang Creativa #2 memang disiapkan sebagai bentuk pemanasan untuk para atlet dari cabang olahraga egrang dalam mengikuti Forda Jatim akhir Mei 2023 mendatang.
Selain itu, gelaran lomba olahraga tradisional egrang untuk memberikan hiburan kepada masyarakat, baik tua maupun muda. Terlebih lagi, saat ini masih banyak masyarakat yang lebih memilih bermain gadget daripada bermain olahraga tradisional.
"Kami ingin memperkenalkan bahwa dulu banyak yang dimainkan. Olahraga ini juga dipertandingkan. Mudah-mudahan nanti kita bisa bertahan di peringkat dua dan semoga bisa juara umum (Forda Jatim 2023)," ujar Wahyu.
Sementara itu, tim cabang olahraga egrang untuk gelaran Forda Jatim 2023 yang berhasil juara satu dalam lomba olahraga tradisional egrang di Malang Creativa #2 berisikan tiga remaja kelas tiga SMP yang berbakat, berasal dari satu kampung di RT 02/RW 09, Kelurahan Janti, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Mereka adalah Ahrizal Ardhi Riyane, Yahya Devanda Alexander Karomah, dan Mahardhika Putra Andriansyah. Ketiganya telah bermain dan berlatih egrang sejak saat duduk di bangku sekolah dasar.
Salah satu anggota tim, yakni Ahrizal mengatakan, ketika berhasil meraih juara satu, dirinya bersama rekan-rekannya senang. Sebab, peserta lainnya cukup tangguh dan perlombaan menjadi cukup menantang karena melawan peserta yang jauh lebih tua.
Baca Juga : Viral, Emak-Emak Ini Marah ke Kurir COD Gegara Warna Pesanan Tak Sesuai
Kemudian Ahrizal pun menceritakan dirinya yang belajar olahraga tradisional sejak kelas tiga SD. Dan hingga saat ini, kelas tiga SMP, dirinya masih menggeluti olahraga tradisional egrang.
"Kalau Yahya Devanda ini belajar main egrang dari kelas lima. Terus Mahardhika ini belajar egrang mulai kelas enam," kata Ahrizal.
Ketiganya berharap seluruh masyarakat baik tua maupun muda, agar bersama-sama menggeluti olahraga tradisional egrang. "Harapannya agar lebih banyak berminat untuk bermain egrang. Karena anak sekarang kan banyak yang bermain HP, olahraga tradisional akhirnya hampir punah," pungkas Ahrizal.