JATIMTIMES- Delapan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Prapanca 2 Surabaya tidak diluluskan oleh pihak sekolah. Ketidaklulusan para siswa tersebut buntut dari konflik antara pihak sekolah dengan yayasan.
Mereka yang tidak lulus sekolah ini merasa sedih dan kecewa, karena merasa menjadi korban kesewenang-wenangan sekolah.
Wajah-wajah sedih tampak dari raut wajah delapan siswa SMK Prapanca 2 Surabaya. Pasalnya, ke delapan siswa tersebut dinyatakan tidak lulus oleh pihak sekolah pada awal Mei ini.
Tak hanya sedih, mereka juga merasa kecewa dengan keputusan Kepala Sekolah SMK Prapanca 2 Surabaya, Gugus Legowo. Delapan siswa SMK yang berlokasi di Jalan Nginden Intan Timur 1 nomer 20 Surabaya yang tidak lulus ini terdiri dari 2 siswi dan 6 siswa.
Kesedihan tidak hanya dirasakan para siswa, namun orang tua wali murid yang tidak lulus juga merasakan hal yang sama. Mereka pun mendampingi anak-anaknya saat dipanggil pihak yayasan baru di sekolah. Sejumlah guru memberikan arahan dan motivasi kepada delapan anak didiknya yang tidak lulus ini agar tetap semangat atau tidak patah arang.
Meysia Maulidah, salah seorang siswi SMK Prapanca 2 mengaku dirinya dan teman-temannya merasa sedih karena tidak lulus. Sebab selama ini dia dan 7 temannya mengikuti proses belajar mengajar dan mengerjakan tugas sekolah serta mengikuti ujian sekolah dengan baik. Mereka tidak tahu mengapa tidak diluluskan oleh pihak sekolah.
"Jujur, saat ini sedih banget. Kami sudah melaksanakan tugas-tugas kami di sekolah ini. Tapi kenapa ujung-ujungnya kami tidak lulus. Kami juga mengikuti pelajaran dan ujian dengan baik,” ungkat Meysia Maulidah.
Berita itu sampai ke Wakil Wali Kota Surabaya Armuji yang langsung ditindaklanjuti turun ke lapangan. Armuji juga segera mendatangi Kantor Cabang Dinas Pendidikan Surabaya-Sidoarjo Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga : Tinjau SD Muhammadiyah 9, Wali Kota Malang Pastikan Pelaksanaan UKD PPDB SMP Berjalan Lancar
“Kami tidak mau anak-anak sudah belajar selama ini lalu terancam masa depannya karena masalah internal yayasan. Harus ada solusi. Kita wajib hadir untuk pendidikan warga Kota Surabaya," tegas Armuji.
Setelah mendatangi Dispendik Provinsi Jawa Timur Cabang Surabaya-Sidoarjo, dirinya mengungkapkan bahwa nanti delapan orang siswa tersebut akan difasilitasi mengikuti ujian oleh SMK Prapanca 1 mengingat yang memiliki Izin Operasional dan terdaftar Data Pokok Pendidikan adalah sekolah tersebut.
“Pada prinsipnya saya menginginkan ada solusi agar mereka semua bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya. Baik perguruan tinggi atau lapangan kerja,“ tegas Cak Ji, sapaan akrabnya.