JATIMTIMES - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bank Jatim membagikan deviden ratusan miliar ke Pemprov Jatim setiap tahunnya. Bahkan dari tahun ke tahun meningkat jumlahnya hingga mendekati angka setengah triliun.
Dalam sesi konferensi pers Kinerja Bank Jatim Triwulan I 2023 terungkap jika deviden yang dihasilkan Bank Jatim tahun 2022 lalu mencapai Rp 797 miliar. "Deviden itu dibagikan ke pemilik saham. Ada Pemprov Jatim dan Pemda di kabupaten atau kota daerah," terang Direktur Bank Jatim, Busrul Iman, Jum'at (28/4).
Baca Juga : Kapolda Jatim Silaturahmi ke Tokoh Ulama, Kiai Sepuh, dan Pengasuh Ponpes di Kediri
Dia kemudian merinci yang terbesar tentunya diberikan kepada Pemprov Jatim, karena merupakan pemilik saham mayoritas. "Besarannya Rp 470 miliar lebih sekian," lanjutnya.
Sementara untuk sisanya dibagikan ke Pemda di daerah yang terbagi dari kabupaten dan kota. "Tergantung besaran saham yang dimiliki ada juga dari masyarakat umum yang dua puluh persen," bebernya.
Busrul juga menjelaskan jika deviden yang dibagikan Bank Jatim setiap tahunnya mengalami kenaikan. Ini bersamaan dengan sehatnya keuangan yang dikelola oleh Bank Jatim.
Ditanya kegunaannya untuk apa? Busrul menambahkan yang lebih tahu adalah yang diberi. "Kami hanya membagikan yang lebih tahu Pemprov dan Pemda di daerah digunakan buat apa," lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Busrul menambahkan, bankjatim berhasil melewati Triwulan I 2023 dengan kinerja yang cukup memuaskan. Selama tiga bulan pertama tahun ini, penyaluran kredit bankjatim mampu membukukan pertumbuhan yang signifikan yaitu 13,44% (YoY). Angka tersebut melebihi dari target bankjatim sebesar 12-13%.
Baca Juga : Gubernur Jatim Minta Masyarakat dan Nakes Siaga Usai Dua Varian COVID-19 Baru Arcturus Ditemukan
Untuk pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada sektor konsumer sebesar 17,43% (YoY) dan sektor Komersial & SME 7,77% (YoY). Menurut Busrul, pertumbuhan kredit yang telah dicapai bankjatim membuat LDR perusahaan semakin membaik. Dari 46,31% pada triwulan I tahun 2022 meningkat jadi 60,74% pada triwulan I tahun 2023.
”Dari sisi mitigasi risiko, kami juga meningkatkan awareness terhadap potensi risiko yang naik seiring dengan pertumbuhan kredit melalui coverage ratio sebesar 101,5%,” imbuhnya.