JATIMTIMES -Selama bulan Ramadan 1444 H / 2023 M, pementasan seni budaya di Waroeng Kemarang menampilkan seni burdah dari Mondoluko Desa Tamansuruh Kecamatan Glagah, Banyuwangi, untuk menggantikan Paju Gandrung sebagai hiburan yang tampil setiap pada malam Minggu.
Menurut founder Waroeng Kemarang Wowok Meirianto, seni burdah merupakan seni Islami yang berasal dari Timur tengah dengan alat musik terbang mengiringi mocoan lontar Yusuf dan gendhing-gendhing Oesing dengan nuansa rohani.
Baca Juga : Cerita Mahasiswi Harvard yang Disediakan Buka Puasa Selama Ramadan hingga Diperbolehkan Bawa Keluarga
Selain itu, lanjut dia,selama bulan Ramadan pihaknya menyediakan aneka macam menu pilihan masakan tradisional khas Oesing dengan harga paket yang menyeseuaikan dengan budget pengunjung.
”Ada paket harga mulai Rp 30 – Rp. 50 ribu dan lain sebagainya. Pengunjung tinggal memilih. Sedangkan paket keluarga mulai dari 4 orang dan mendapatkan takjil gratis,” jelas Wowok di tempat kulinernya pada Jumat (31/03/2023).
Dia menuturkan agar pengunjung bisa menikmati hidangan pas saat buka puasa sebaiknya melakukan pemesanan melalui nomor HP, IG maupun medsos Waroeng Kemarang yang ada.
Dalam memberikan layanan kepada konsumen Waroeng Kemarang berupaya bersikap luwes. Namun agar tidak terjadi penumpukan antrean, konsumen bisa melakukan pemesanan (booking) makanan minuman beberapa jam sebelum buka puasa sehingga pada saat datang sudah siap.
“Kalau datang mendadak resikonya agak terlambat dalam penyajiannya tetapi kami menyediakan takjil kurma kue dan buah serta air putih untuk mengawali buka puasa,” imbuh ayah dua anak itu.
Baca Juga : Kondisi Bayi yang Dibuang di Semak-Semak Kini Membaik
Lebih lanjut mantan karyawan perusahaan ternama AS itu menambahkan menu andalan tempat kulinernya adalah masakan tradisional Banyuwangi. Antara lain; pindang koyong, ayam uyah asem, dan rujak soto.
Termasuk pakaian seragam yang digunakan karyawan-karyawati yang biasanya menggunakan pakaian adat Oesing, selama bulan Ramadan menggunakan kopiah bagi yang putra dan bagi yang perempuan memakai kerudung.
”Nuansa Islami yang kental akan mewarnai Waroeng Kemarang selama Ramadan. Kemudian dalam hari raya idul fitri hiasan ketupan juga akan dipersiapkan. Sehingga suasana Ramadan dan hari raya idul fitri benar-benar terasa. Seperti hari raya yang lain seperti Natal, Imlek, Gong Xi Fa Cai dan juga nuansa-nuansa agama lain yang ada di Indonesia,” pungkas Wowok.