JATIMTIMES - Juru bicara Partai Gerindra, Andre Rosiade menyebut keputusan FIFA yang memutuskan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 menyedihkan.
"Jadi ini kan urusan sepakbola ini tentu kita sayangkan. Saya sebagai penggemar, pelaku sepakbola tentu menyayangkan bahwa mimpi kita Piala Dunia hadir di negara kita ini gagal di depan mata," kata Andre dalam acara Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik yang disiarkan melalui YouTube, dilihat Kamis (30/3/2023).
Baca Juga : Buntut Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Pakar: Hubungan Jokowi- Mega Bisa Memanas
"Gagal itu bukan karena kita gagal bidik, tetapi kita sudah memenangkan bidding dan kita sudah mempersiapkan dalam waktu dekat kita akan mengadakan event ini, itu tentu menyedihkan bagi kita semua penggemar sepakbola kita kehilangan," lanjutnya.
Selanjutnya, Andre berharap Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak mendapat sanksi dari FIFA. Meski demikian, Andre mengaku senang karena FIFA berkomitmen membantu PSSI dan pemerintahan Pak Jokowi.
"Dan harapan kami sebagai penggemar sepakbola tentu jangan sampai PSSI mendapatkan sanksi oleh FIFA, jangan sampai kita jatuh tertimpa tangga. Tapi meskipun sedih, saya senang mendengarkan pernyataan FIFA tadi bahwa komitmen FIFA untuk terus membantu PSSI dan juga pemerintah Pak Jokowi ada," ujarnya.
Lebih lanjut Andre mengajak penggemar sepakbola untuk mendukung Timnas Indonesia dalam ajang Sea Games di Kamboja untuk menghilangkan rasa kekecewaan batalnya Indonesia menjadi tuan rumah.
Andre lalu mengatakan, dukungan bisa ditunjukan dengan datang langsung menonton di Kamboja.
"Jadi harapannya kita agak jauh dari sanksi, mudah-mudahan. Dan terakhir sebagai penggamar sepakbola, kemarahan dan kekecewaan dan kekesalan kita Piala Dunia U-20 gagal di Indonesia mari kita lampiaskan dengan mendukung Timnas kita di Sea Games nanti di Kamboja. Ya itu, satu-satunya, kita datang ke Kamboja, kita dukung Timnas kita," imbuhnya.
Sementara sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus berkomentar soal Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Dia mengatakan apapun yang telah diputuskan FIFA, pemerintah Indonesia sudah berusaha sekuat tenaga.
"Saya ingin mengatakan bahwa apapun itu pemerintah sudah berusaha sekuat tenaga. Kita mengapresiasi pemerintah dan PSSI yang berusaha membawa Piala Dunia ini ke kita. Dan kami tahu ini ditunggu-tunggu banyak penggemar bola. Tapi seperti yang saya sampaikan tadi, suara ini tidak mungkin kita sembunyikan di bawah bantal, kita tetap bersuara," kata Deddy saat acara Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik disiarkan secara langsung melalui YouTube, Rabu (29/3/2023).
Deddy menuturkan tak hanya PDIP yang menolak Timnas Israel untuk berlaga di Indonesia. Dia menyebut sejumlah tokoh dan lembaga resmi juga senada dengan PDIP.
Baca Juga : Bertemu Bupati Blitar, BPK Laksanakan Entry Meeting Pemeriksaan Terinci LKPD Kabupaten Blitar Tahun 2022
"Oleh karena itu, tadinya kan kita berharap dicari solusi sebagai jalan tengah, ketika permohonan dari banyak pihak, karena bukan PDI Perjuangan, banyak tokoh-tokoh yang mengatakan penolakan seperti Muhammadiah misalnya juga menyuarakan dan itu lembaga-lembaga resmi, termasuk tokoh-tokoh dari NU itu menyampaikan ketidaksetujuan. Karena apa? Karena potensi-potensi selain soal ideologi, story, dan konstitusi, tadi ini ada persoalan di kita dengan potensi-potensi kerentanan," ujarnya.
Dia menyampaikan apabila Timnas Israel bertanding di Indonesia maka taruhannya akan sangat besar. Meski demikian dia mengatakan Indonesia sangat mendukung Piala Dunia diselenggarakan di Indonesia.
"Dan bagi kami taruhannya terlalu besar untuk saat ini untuk membawa ke Indonesia, dalam artian Tim Israel itu ya. Kalau Piala Dunia-nya kita 100 persen dukung," tuturnya.
Dia memaparkan sempat ada opsi Piala Dunia U-20 diselenggarakan di negara sahabat.
"Makanya kemarin kan kita kasih opsi, usulan kita kalau bisa sih tidak dilakukan Indonesia, mungkin dengan negara sahabat," imbuhnya.
FIFA sebelumnya telah membatalkan gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia. Putusan itu dibuat setelah beragam penolakan keikutsertaan Timnas Israel pada acara itu.
Penolakan datang dari berbagai pihak. Namun, penolakan dari dua gubernur PDIP menjadi puncaknya. Drawing Piala Dunia U-20 di Bali pun batal karena Gubernur Koster.