JATIMTIMES - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tewas usai terjatuh ke dasar Gua Braholo, Gunungkidul, Yogyakarta, Minggu (26/3/2023).
Korban bernama Noval Bachrul Ulum (22) itu terjatuh saat mengikuti kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) PMPA Vagus Fakultas Kedokteran UNS hendak survei kegiatan lanjutan caving (susur) gua.
Baca Juga : Gayengnya Silaturahmi Majelis Alumni IPNU-IPPNU Tulungagung
Menurut Pembina Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam (PMPA) Vagus Fakultas Kedokteran UNS Solo Andri Putranto survei itu dilakukan sebab Gua Braholo kerap digunakan untuk susur gua.
Dari survei itu, rencananya kegiatan lanjutan Mapala PMPA Vagus Fakultas Kedokteran bakal dilakukan pada Juni 2023.
"Banyak Mapala-mapala susur gua di sana (Gua Braholo). (Gua Braholo) sudah terbiasa untuk kegiatan susur gua," jelas Andri, dikutip Kompas.com, Senin (27/3/2023).
Dalam kegiatan survei itu, kata Andri ada tiga tim yang diterjunkan. Masing-masing tim survei di tiga wilayah yakni di wilayah Mongkrang, Pantai Siung dan Gua Braholo.
"Adik-adik itu dalam rangka survei lokasi untuk kegiatan yang sebenarnya. Jadi belum kegiatan resmi. Jadi ini tim pendahulu untuk mensurvei lokasi-lokasi yang akan dipakai nantinya," katanya.
Pascakejadian yang menewaskan salah satu mahasiswa itu, pihak Mapala PMPA Vagus Fakultas Kedokteran bakal melakukan evaluasi internal. Tentu saja tujuannya agar tak terulang kembali insiden serupa. Pihaknya juga terbuka jika ada masukan dari pihak luar.
"Kita sedang melakukan evaluasi. Evaluasi internal yang kemudian juga masukan-masukan dari pihak luar. Ada yang memberi masukan akan kita terima untuk evaluasi kegiatan berikutnya," tutup Andri.
Sebelumnya, kronologi kejadian bermula saat Noval bersama empat rekan anggota Mapala datang ke Gua Braholo, Gunungkidul, Yogyakarta, untuk melakukan kegiatan pencinta alam.
Mereka berangkat dari Solo pukul 07.00 WIB dan tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB. Sesampainya di lokasi, korban bersama dua rekannya memasang tali safety di atas tebing.
Usai memasang tali, korban kemudian mencari titik anchor (penambat) untuk menalikan tali karmantel. Namun, ketika korban menemukan titik penambat, dia tergelincir dan jatuh. Korban berteriak dan tertahan oleh tali safety. Namun, batu yang digunakan untuk tali safety tidak kuat dan hancur.
Akibatnya, korban terperosok ke dasar gua. Saat kejadian, teman-teman korban sempat memanggilnya. Namun, korban tidak menjawab. Alhasil, mereka langsung melaporkan kejadian itu ke tim SAR di Pantai Siung.
Usai mendapat laporan, tim SAR segera melakukan proses pencarian. Proses pencarian cukup memakan waktu panjang. Sebab, korban baru ditemukan sore harinya, Minggu (26/3/2023) pukul 16.30 WIB, dalam kondisi meninggal dunia.