JATIMTIMES - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang Made Riandiana Kartika meminta agar ketersediaan bahan pokok dan pergerakan harganya terus dipantau. Terutama selama Bulan Ramadan hingga pada Hari Raya Idul Fitri nanti.
Dalam hal ini, terkhusus dirinya meminta agar hal itu dilakukan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag), Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tugu Aneka Usaha (Tunas) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang.
Baca Juga : Pemerintah Banyuwangi Terus Berupaya Kendalikan dan Turunkan Kasus HIV
"Kita kemarin sudah meminta komisi B untuk hearing masalah ketersediaan bahan pokok. Terutama di Diskopindag, Tunas dan Dinsos. Nah ini kita menginginkan ada operasi pasar jika sudah mulai ada kenaikan harga yang cenderung tak terkendali," ujar Made, Sabtu (25/3/2023).
Made menilai, sebenarnya pergerakan harga yang terjadi saat Bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri merupakan fenomena yang wajar terjadi setiap tahun. Namun menurutnya, hal tersebut masih harus tetap dipantau, agar masyarakat masih bisa menjangkau.
"Caranya gimana, ya menambah penawaran, artinya supply yang cukup terhadap bahan pokok," imbuh Politisi PDI Perjuangan ini.
Sebenarnya, Made menilai bahwa ketersediaan bahan pokok di Kota Malang sudah cukup dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan jika ada bahan pokok yang tiba-tiba harganya naik secara tak terkendali, kemungkinan adalah ulah oknum.
"Sebenarnya, bahan pokok cukup, asalkan tidak ada oknum yang bermain untuk menahan. Kayak minyak, beras, telur, kalau ada oknum yang menahan sehingga di pasaran barang ini langka, maka haganya akan naik. Nah begitu barang ini langka disitulah pemerintah hadir untuk memberikan supply bahan pokok tersebut," jelas Made.
Kendati demikian, dari catatannya, tingkat inflasi di Kota Malang masih terbilang bagus. Dimana saat ini masih belum ada kepanikan masyarakat karena langkanya bahan pokok.
Baca Juga : BI Kediri Gelontorkan Rp 5,1 Trilliun untuk Layanan Tukar Uang Baru Jelang Lebaran
"Jadi saya rasa cukup dipantau saja dulu. Karena beras kan sudah naik, tapi barangnya belum langka, jadi dilihat saja, disini Tunas sudah diminta memantau di lapangan," jelas Made.
Namun demikian, pada minggu kedua Bulan Ramadan, biasanya sejumlah perangkat daerah akan menggelar pasar murah. Dimana menurutnya hal itu juga menjadi bagian dari upaya Pemkot Malang dalam mengendalikan inflasi daerah.
"Bagian dari upaya mengendalikan inflasi, kan menambah supply di pasaran penawaran banyak untuk mengimbangi permintaan yang tinggi. Nanti minggu ketiga sampai kedua, gaji 13, THR bantunan akan banyak peredaran uang, jadi nanti akan banyak permintaan," pungkas Made.