JATIMTIMES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memperbarui data korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Kini, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 29 orang.
"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga Sabtu (18/3), korban meninggal bertambah 1 orang sehingga total korban meninggal sebanyak 29 orang," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/3/2023).
Baca Juga : Mas Dhito Bersama Mensos Risma Semangati Warga Penerima Layanan Operasi Katarak Gratis
Sementara, sebanyak 15 orang lainnya masih dalam penanganan tim medis dan menjalani perawatan di 2 rumah sakit. Per Kamis (16/2/2023), seluruh warga penyintas kebakaran Depo Pertamina Plumpang telah meninggalkan posko pengungsian yang disiapkan.
"Pemprov DKI memastikan kondisi para korban dalam penanganan yang optimal," ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta telah melayani 442 layanan kependudukan. Di antaranya layanan cetak Kartu Tanda Penduduk (KTP), cetak Kartu Keluarga (KK), pendaftaran Identitas Kependudukan Digital (IKD), permohonan akta kelahiran dan kematian serta konsultasi.
Tak hanya itu saja, berbagai bantuan untuk korban dan pengungsi telah diberikan, bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas Sosial (Dinsos), serta layanan kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes).
Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati sebelumnya telah menyampaikan jika pihaknya memberikan uang sewa kontrakan kepada korban kebakaran Depo Plumpang, Jakarta Utara. Korban kebakaran diberi bantuan sewa kontrakan selama tiga bulan.
Baca Juga : Hasil Audit Investigasi Penyelewengan Bansos Segera Diserahkan ke Polres Malang
Hal ini disampaikan Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/3/2023). Nicke mulanya mengatakan pihaknya berencana mengungsikan korban ke rusunawa terdekat dari lokasi kebakaran.
"Tadinya kami menawarkan rusunawa terdekat, namun masyarakat memilih tinggal di rumah kontrakan. Jadi uangnya kami transfer ke masyarakat untuk uang sewa 3 bulan, dan juga untuk membeli peralatan. Kita sudah lakukan dan sebagian masih dalam proses, Pak," kata Nicke.
Nicke lalu merincikan data terbaru jumlah warga yang terdampak, yakni sebanyak 220 KK. Rinciannya, sebanyak 154 KK di RW 01, sedangkan ada 66 KK dari RW 09.