JATIMTIMES - Saat ini KPU Banyuwangi memiliki dua agenda yang beririsan, yaitu pencocokan dan penelitian (coklit) oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) yang masih jalan dan masa perbaikan dari 20 bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Menurut Divisi Teknik Penyelenggara Pemilu KPU Banyuwangi, Ari Mustofa, dalam verifikasi faktual (Verfak) tahap pertama bakal calon anggota DPD dari Provinsi Jatim yang tidak perlu melakukan perbaikan ada 6 calon.
Baca Juga : 33 Desa Terpilih, Lomba Desa Kabupaten Malang Masuk Tahap Seleksi Administrasi
"14 peserta lain apabila ingin melanjutkan ke tahapan selanjutnya harus melakukan perbaikan yang waktunya paling lambat 11 Maret 2023 mendatang,” jelas Ari di ruang kerjanya pada Rabu (08/03/2023).
Dia menuturkan enam calon yang tidak perlu melakukan perbaikan yaitu AA La Nyalla M. Mattalitti, AA Ahmad Nawardi, Abdul Qadir Amir Hartono, Agus Rahardjo, Evi Zainal Abidin dan Kondang Kusumaning Ayu.
“Kekurangan bakal calon anggota DPD Jatim itu bervariasi, ada yang kurang 3 ribu dukungan, ada yang kurang 3.500, bahkan ada yang kurang 4 ribu dukungan. Tetapi ada juga kurangnya sekitar 130 dukungan,” ujar Ari.
Komisioner KPU asal Genteng itu menambahkan apabila sampai batas akhir waktu yang ditetapkan yang bersangkutan tidak bisa melengkapi kekurangan dalam verifikasi tahap pertama, maka tidak bisa melanjutkan tahapan dan tidak bisa mendaftar sebagai calon DPD dari Jatim.
Selanjutnya KPU Banyuwangi berharap dengan sisa waktu yang ada, bakal calon DPD bisa melakukan perbaikan sesuai dengan tahapan dan prosedurnya.
Baca Juga : Revitalisasi Tahap II, Mas Dhito Bangun Pasar Wates Berkonsep Wisata
”Jadi dipedomani apa yang sudah menjadi regulasi. Saat ini masih ada kesempatan menambah dukungan secara maksimal. Setelah selesai kami akan melakukan verifikasi administrasi, mengambil sampel untuk dilakukan verifikasi faktual kedua,” imbuh Ari.
Lebih lanjut dia menambahkan para bakal calon anggota DPD bisa menambah dukungan dari kabupaten/kota di Jatim. Sehingga, tidak menutup kemungkinan mereka mengoptimalkan dukungan di daerah lain sementara di wilayah Banyuwangi tidak menambah dukungan.