free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kisah Tukirin: Dari Keluarga Transmigrasi, Kini Punya Rumah Megah bak Istana hingga Jadi Sultan

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

04 - Mar - 2023, 02:53

Placeholder
Rumah mewah Tukirin, transmigran generasi ketiga dari Yogyakarta ke Kalimantan. (foto: @jebres3)

JATIMTIMES - Sebuah video Tiktok (VT) mengunggah kisah sukses seorang transmigran dari Yogya.  Pria transmigran itu kini  bahkan menjadi “sultan” di Kalimantan. 

VT berdurasi 8 menit 5 detik itu diunggah oleh akun @jebres3. Dalam video itu tampak seorang pria melakukan penelusuran ke salah satu rumah mewah di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kuburaya, Kalimantan Barat.

Baca Juga : Heboh Transaksi Rp 28,7 Juta Hilang, Tokopedia Buka Suara 

Pria tersebut pun berhasil mendapatkan cerita dari pemilik rumah mewah di Desa Limbung tersebut. 

Diceritakan dulunya rumah mewah itu adalah kawasan program transmigrasi Sidomulyo. Transmigrasi adalah program pemerintah untuk pemerataan penduduk, yakni masyarakat berpindah dari daerah padat ke wilayah yang jarang penduduknya. Program ini ditujukan untuk pemerataan dan kesatuan. 

Nama pemilik rumah mewah itu adalah Tukirin. Dia adalah generasi ketiga transmigran dari Yogyakarta ke Kalimantan. 

"Transmigrasi sekitar tahun 1955, zaman Pak Soekarno dulu. Jadi yang transmigrasi mbah saya. Sementara bapak ibu saya masih remaja saat transmigrasi," ujar Tukirin. 

Jadi, Tukirin lahir sudah di Kalimantan. Dia menyebut dirinya adalah orang berdarah Jawa dengan daging Pontianak alias Jawa Pontianak. 

"Air yang kita minum air Kalimantan. Udara yang kita hirup Kalimantan. Hanya darahnya saja yang asalnya Jawa," ujar Tukirin. 

Dia juga menceritakan, berdasarkan kisah dari leluhurnya, kala itu tahun 1955, kakeknya mengikuti program transmigrasi. Ketika itu, kondisi kawasan Sidomulyo masih hutan belantara. 

Baca Juga : Tanggapi Putusan PN Jakpus, KSP Dukung KPU Tetap Laksanakan Tahapan Pemilu 2024 Sesuai Jadwal

"(Program transmigrasi) dapat satu rumah dari batang kayu. Dindingnya kayu, lantainya kayu, atapnya daun nipah, lahannya masih batu-bata besar. Belum dicetak sebagai kawasan layak huni. Maklum, tahun itu masih permulaan pembangunan pemerintah," katanya. 

Menurut cerita leluhur, ungkap Tukirin, pemerintah juga memberikan jatah untuk hidup selama 10 tahun bagi warga transmigran. "Dapat beras, ikan asin, dapat bulgur," ucapnya. 

Meski tinggal di Kalimantan,  Tukirin tetap berkomitmen untuk melestarikan tradisi Jawa. Itu terbukti dari koleksi gamelan Jawa yang dimiliki. Bahkan rumah mewahnya juga terinspirasi dari budaya Jawa. 

"Konsep rumah klasik minimalis. Sebenarnya kita memang ingin melestarikan tradisi Jawa. Dulu kan Jawa dari nonmuslim, kemudian Mataram muslim. Jadi, rumah ini kombinasi sejarah dari keyakinan leluhur. Makanya ada kubah seperti dalam arsitektur masjid," tutup Tukirin.  


Topik

Peristiwa Kisah sukses transmigran transmigran sukses



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy