free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Bocah SD di Banyuwangi Gantung Diri karena Dibully, Dispendik: Tidak Ada Perundungan di Sekolah

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

02 - Mar - 2023, 23:52

Placeholder
Ilustrasi gantung diri (foto dari internet)

JATIMTIMES - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan kabar bocah SD di Banyuwangi melakukan bunuh diri. Aksi nekat itu dilakukan karena diduga dia  kerap di-bully saat berada di sekolah. 

Menanggapi hal itu, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi pun melakukan penulusuran penyebab gantung diri bocah SD berinisial MR (11), warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, tersebut. 

Baca Juga : Jombang Siapkan Pemecahan Rekor MURI Rodat ISHARI, 1.050 Sekolah Bakal Terlibat

Kepala Dispendik Banyuwangi Suratno mengatakan pihaknya segera melakukan penelusuran ke sekolah. Dari hasil temuan di sekolah, guru dan temannya mengaku MR adalah anak yang aktif di sekolah.  

"Pengakuan guru dan teman-temannya, tidak ada pem-bully-an terhadap korban di sekolah. Dia termasuk anak aktif dan disayang gurunya," ujar Suratno, Kamis (2/3/2023). 

Sebelumnya, MR ditemukan ibu kandungnya, Wasiah (50), pada Senin (27/2/2023) sudah dalam kondisi tergantung di tiang dapur. Lalu Wasiah meminta pertolongan kepada tetangga dan anak pertamanya, MN. 

Beberapa saat kemudian MN datang bersama tiga temanjya. MN  yang masuk ke dapur kaget melihat adiknya dalam posisi tergantung di tiang dapur. 

Bersama ketiga temannya, MN menurunkan tubuh adiknya. Saat itu denyut nadi MR juga masih ada. Namun, setibanya di klinik, nyawa MR sudah tidak dapat tertolong. 

Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi mengatakan peristiwa itu terjadi Senin 27 Februari 2023 sekitar pukul 16.00 WIB. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi juga menemukan seutas tali yang digunakan MR untuk mengakhiri hidup.

Baca Juga : Buntut Viral Tagar #BeaCukaiHedon, Kemenkeu Bakal Copot Pejabat Bea Cukai DIY yang Kerap Pamer Moge hingga Pesawat Cessna 

Menurut keterangan ibu korban, MR sering di-bully oleh teman-temannya. "Anaknya ini sensitif. Setiap pulang habis main, selalu menangis. Pulang sekolah biasanya salam, kemarin nggak salam. Ditanya itu, juga tidak merespons," ungkap Basori.

"Pokoknya kalau pulang nesu (marah) itu, berarti dia habis di-bully temannya. Dia anak yatim. Padahal sudah dibilang kalau punya bapak," imbuh Basori. 

Keterangan dari pihak keluarga, MR sebelumnya dikenal sebagai sosok anak yang rajin membantu ibunya mengurus tanaman jahe. Di rumah, MR hanya tinggal dengan ibu dan kakaknya setelah sang ayah meninggal beberapa tahun lalu.


Topik

Peristiwa Gantung diri berita Banyuwanhi Banyuwangi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy