JATIMTIMES - Gelaran Lomba Desa yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang bersama JatimTIMES, turut mendapatkan pandangan positif dari para akademisi. Salasatunya Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama).
Dr I Ketut Suatika MSi, Dekan FST Unikama menyampaikan, tentunya kegiatan ini merupakan kegiatan yang positif dalam membangun dan mendorong motivasi desa atau kelurahan untuk lebih berkembang pada berbagai aspek.
Baca Juga : Petugas Kebersihan Temukan Granat Aktif di Tempat Sampah, Polisi: Masih Kami Selidiki
Lomba Desa bertema 'Membangun Desa Mandiri Menuju Malang Makmur' ini tentunya juga menjadi momentum dalam evaluasi kekurangan desa, termasuk juga dalam mengevaluasi pemanfaatan potensi desa apakah telah optimal atau belum.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan bahwa terkait administrasi desa, hal yang sangat mencolok adalah bagaimana kecepatan terkait pelayanan yang diberikan. Sehingga, manakala dalam perlombaan terdapat poin-poin penilaian, hal ini sangatlah cocok juga untuk menjadi kriteria.
"Bagaimana kalau administrasi bagus tapi layanan nggak cepet kan juga nggak bagus. Sehingga kalau ini bisa dilakukan tentu juga menjadi nilai unggul dari sebuah desa," paparnya.
Terkait dengan Lomba Desa, hal yang menarik lainnya adalah juga harus ada poin penilaian tentang apakah sebuah desa tersebut terdapat pusat penampungan keluhan masyarakat dan bagaimana penyerapan aspirasi dari masyarakat desa. Sisi lain hal yang juga penting adalah bagaimana masyarakat dalam menjaga budaya, keamanan dan ketertiban sekitar yang juga strategis dalam poin penilaian.
"Saya senang dengan adanya lomba seperti ini, tapi saya harapkan ini bukan hanya sekedar gebyar. Harus ada tindak lanjut," ujarnya.
Dengan adanya tindak lanjut dari pihak terkait, tentu efek positif perlombaan akan terus berlanjut dan membuat desa semakin berkembang. Sehingga, desa tidak hanya melakukan pembenahan hanya pada masa perlombaan. Tapi juga setelah perlombaan terus meningkatkan kinerja dengan baik.
"Setelah perlombaan ada masalah nggak? Jangan-jangan arsip rapi kalau pas ada lomba saja. Harus ada tindak lanjut, entah itu pengawasan atau hal lainnya. Termasuk juga digitalisasi. Jangan cuma sekedar, terus kemudian tidak ada tindak lanjut. Makanya ini harus ada tindak lanjut atau pemantauan. Itu akan luar biasa," pungkasnya.
Baca Juga : Sekjen DPP PKB: Koalisi PKB-Gerindra Seksi, Kita Harap Partai Lain Bergabung Bersama Kami
Sebagaimana yang telah diberitakan, Pemkab Malang melalui DPMD Kabupaten Malang bersama Jatim Times Network akan menggelar Lomba Desa/Kelurahan Kabupaten Malang 2023. Lomba tersebut bertujuan mengevaluasi dan menilai pemerintah desa dan kelurahan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pemerintahan, kewilayahan dan kemasyarakatan.
Kemudian, adanya lomba desa itu juga mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, serta untuk mengetahui capaian atau tingkat keberhasilan pembangunan desa dan kelurahan dalam kurun waktu satu tahun.
Lomba Desa juga sebagai sarana apresiasi berupa penghargaan atas juara perlombaan desa dan kelurahan Tahun 2023 di tingkat kabupaten atas prestasi yang telah dicapai dalam memajukan, memandirikan dan menyejahterakan desa dan kelurahan.
Dalam Lomba Desa juga tersedia hadiah yang cukup fantastis dengan total hadiah Rp 500 juta. Ajang Lomba Desa di Kabupaten Malang ini juga merupakan agenda perlombaan dengan hadiah terbanyak di Jawa Timur.
Dalam Lomba Desa, terdapat para juri yang berkompeten di bidangnya. Para juri tersebut berjumlah 10 orang dan berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dari unsur media maupun dari unsur akademisi.
