JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kembali mendapat penghargaan di bidang kesehatan dari pemerintah pusat. Penghargaan tersebut diberikan bertepatan dengan momen World Neglected Tropical Diseases Day yang digelar di Krakatau Ballroom TMII Jakarta pada Selasa (21/2/2023) lalu.
Dalam ajang bertajuk 'Tingkatkan Kepedulian untuk Wujudkan Indonesia Bebas Penyakit Tropis Terabaikan' ini, Pemkot Malang tidak sendiri. Ada pula 102 kabupaten kota lain yang mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.
Baca Juga : Tak Ajukan Banding, Richard Eliezer Resmi Jadi Terpidana Pembunuhan Berencana
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Malang Sutiaji yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif menyampaikan apresiasinya atas peran dan kontribusi semua stakeholder terkait penanganan frambusia hingga mendapat apresiasi bertaraf nasional. Penghargaan berupa sertifikat bebas frambusia itu sendiri diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada Sutiaji.
Sutiaji mengatakan, perlu keterlibatan berbagai elemen terkait dalam menangani penyakit kesehatan yang jarang diketahui masyarakat ini. "Intinya, secara umum apa yang kami tekankan pada perangkat daerah tentang kolaborasi ini bisa diimplementasikan dengan baik dan patut untuk diapresiasi. Kita punya modal 16 puskesmas, 652 posyandu, 33 pustu (puskesmas pembantu), dan 27 rumah sakit. Kita juga ada 351 sekolah dasar dan 57 kelurahan. Semuanya terlibat, semuanya bahu-membahu," ujar Sutiaji.
Sutiaji menggarisbawahi bahwa prinsip kolaborasi yang selalu didengungkan benar-benar menjadi kekuatan nyata, bukan menjadi slogan semata. Diakuinya, peran Dinas Kesehatan Kota Malang sebagai leading sector dalam mengoptimalkan jajarannya beserta stakeholder terkait menjadi salah satu faktor kunci penanggulangan dan pencegahan frambusia ini.
"Ini yang terus kami pacu. Kolaborasi selalu bisa memberikan efek positif dan ini jadi salah satu faktor kunci. Saat frame-nya, cara pandangnya sudah sejalan, insya Allah setiap permasalahan di Kota Malang, khususnya kesehatan, dapat teratasi dengan baik," terang Sutiaji.
Selain itu, kesehatan masyarakat merupakan salah satu prioritas yang ingin dicapai. Sehingga ia meminta kepada perangkat daerah terkait untuk tidak lengah dan terus-menerus memberikan literasi kepada masyarakat terkait dengan permasalahan kesehatan.
Baca Juga : Menteri Agama Sebut Anak Petinggi Ansor yang Dianiaya Anak Pejabat Pajak sebagai Anaknya
"Tentunya, ini (urusan kesehatan) adalah bagian dari visi misi kami. Maka sudah sepatutnya saya terus minta ke Dinas Kesehatan jangan lengah. Terus optimal mengawasi perkembangan permasalahan kesehatan di Kota Malang. Terus berikan informasi dan literasi kepada masyarakat," kata Sutiaji.
Tentang perkembangan kasus tahun 2022, Sutiaji telah mendapat laporan dari Dinkes, khususnya periode Juni sampai Desember tahun. Yakni ditemukan suspek dan telah dilakukan pemeriksaan RDT. Sementara hasilnya dinyatakan negatif.
"Saya sudah dilapori, terutama di rentang Juni sampai Desember ditemukan suspek, tetapi semua sudah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya negatif," imbuh Sutiaji.