JATIMTIMES - Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mendorong kepada seluruh tenaga pendidik se-Kabupaten Gresik menciptakan lingkungan sekolah ramah anak. Tidak ada diskriminasi.
Para guru diminta selalu hadir mendampingi anak didiknya dengan berperan sebagai teman, sahabat selama berada di sekolah. Memperlakukan sama seluruh siswa di masing-masing sekolah.
Baca Juga : KPU Kabupaten Malang Dijadwalkan Masuk dalam Penerima Kirab Pemilu 2024
"Saya harap ini menjadi atensi para kepala sekolah. Bagaimana sekolah mampu menciptakan lingkungan yang aman, kolaborasi antara orang tua, guru dan anak. Ini perlu pengelolaan yang baik sehingga tercipta sekolah dengan suasana yang ramah terhadap anak," kata Bu Min sapaan akrabnya, Selasa (14/2/2023).
Wakil bupati perempuan pertama di Gresik menyebutkan, Sekolah Ramah Anak merupakan hijrah hati. Pasalnya, dalam melaksanakan Sekolah Ramah Anak tidak semudah yang dibayangkan, melalui proses yang tidak mudah.
"Karena anak-anak kita harus dilindungi baik di rumah dan di sekolah atau di manapun. Itu tugas kita sebagai pendidik dan orang tua," imbuh Bu Min saat memberikan arahan kepada puluhan kepala sekolah Lembaga Pendidikan Ma'arif NU se-Kabupaten Gresik. Para Kepala Sekolah SD/MI, SMP, MTs dan MA di lingkup LP Ma'arif NU di Aula SMA NU 1 Gresik.
Bu Min menambahkan, peran guru dalam menciptakan Sekolah Ramah Anak sangat penting. Sebab guru menjadi orang tua ketika para murid berada di lingkungan sekolah.
Baca Juga : Lumbung Pangan Jadi Kekuatan Desa Ciptakan Kesejahteraan Masyarakat
"Guru bisa berperan sebagai sumber informasi, menjadi seorang fasilitator, menjadi seorang pengelola, demonstrator dan motivator sehingga pendidikan menjadi layak bagi anak," katanya.