JATIMTIMES - Polres Malang masih terus melakukan penyelidikan kasus keracunan massal, yang sedikitnya dialami oleh 360 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB), Jumat (10/2/2023). Selain mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sampel makanan yang dikonsumsi oleh para mahasiswa, polisi juga telah meminta keterangan dari sejumlah saksi.
Kasihumas Polres Malang IPTU Ahmad Taufik menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan, ratusan mahasiswa tersebut mengalami keracunan massal usai menyantap hidangan makan malam pada sehari sebelumnya.
Baca Juga : Seret Menkominfo, Begini Kronologi Kasus Korupsi Menara BTSÂ
Fakta tersebut diungkap oleh jajaran kepolisian saat memintai keterangan sejumlah saksi dan korban.
"Dugaan sementara, ratusan mahasiswa mengalami gejala keracunan dari makanan yang mereka konsumsi. Mungkin beracun, kedaluwarsa atau bagaimana kami belum bisa memastikan. Saat ini masih dalam observasi tim kepolisian," ucapnya kepada Jatim Times.
Selain meminta keterangan para saksi dan korban, polisi juga telah mengamankan beberapa barang bukti. Termasuk mengambil sampel makanan serta minuman dari lokasi kejadian. Tujuannya untuk dilakukan observasi atau uji laboratorium lebih lanjut, guna mengetahui penyebab keracunan massal.
"Sampel dari sisa makanan dan minuman di TKP (Tempat Kejadian Perkara), sudah kami amankan. Termasuk sampel air yang digunakan sebagai bahan masak, yang diambil dari lokasi tempat pengolahan makanan," tegasnya.
Dalam waktu dekat ini, Taufik menambahkan, pihak kepolisian Polres Malang akan memanggil sejumlah saksi baru untuk dimintai keterangan. Di antaranya pihak penyelenggara hingga korban yang mengalami keracunan massal.
"Kami akan meminta keterangan dari pihak penyelenggara, termasuk yang bertanggung jawab pada bagian konsumsi. Selain itu, beberapa saksi lainnya dari pihak korban yang mengalami keracunan, juga akan kami minta keterangannya," tukasnya.
Sebagaimana yang telah diberitakan, insiden keracunan massal diketahui mulai terjadi pada Selasa (7/2/2023) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB. Sehari sebelumnya yakni Senin (6/2/2023) para mahasiswa diketahui telah menyantap menu makan malam.
Kejadian keracunan massal tersebut terjadi di sebuah lahan kosong yang ada di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Lahan kosong itulah yang dijadikan lokasi perkemahan para mahasiswa Fakultas Teknik UB, dalam melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Baca Juga : Fakultas Humaniora UIN Maliki Malang Buka Penelitian Kolaboratif Dosen-Mahasiswa
Dari hasil penyelidikan, tercatat jumlah korban keracunan massal sebanyak 360 orang mahasiswa. Gejala keracunan yang dialami oleh para korban adalah mual, muntah, dan diare alias muntaber.
Saat mengalami keracunan massal, ratusan mahasiswa Fakultas Teknik UB tersebut langsung mendapatkan penanganan. Ketika itu, sebagian di antaranya sempat menjalani perawatan medis di Puskesmas Wagir dan Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB).
Saat ini kondisi para korban keracunan massal dikabarkan telah membaik. Bahkan hingga Rabu (8/2/2023) siang, tercatat hanya tersisa satu mahasiswa yang masih menjalani perawatan di RSUB. Itupun kondisinya terpantau sudah membaik.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Malang IPTU Wahyu Riski Saputro, mengaku hingga Jumat (10/2/2023) sejumlah saksi telah diperiksa. Termasuk pihak penyelenggara yang bertanggungjawab pada bagian konsumsi, juga sudah dimintai keterangan saat menjalani pemeriksaan.
"(Penyelenggara konsumsi) sudah diperiksa, saat ini masih penyelidikan lebih lanjut," singkatnya saat dikonfirmasi Jatim Times, Jumat (10/2/2023).