JATIMTIMES - Baru-baru ini, media sosial digegerkan dengan video muda-mudi yang bermesraan saat duduk di kursi trotoar, Jalan Besar Ijen, Kota Malang. Menanggapi viralnya video itu, petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang diduga segera memasang bambu untuk menyegel kursi trotoar Jalan Ijen.
Tujuannya agar tak disalahgunakan oleh oknum masyarakat.
Baca Juga : Melewati Satu Abad NU dengan Gembira
"Jalan Ijen mulai di pager lagi dudukannya gara gara bocah (bermesraan) viral," tulis akun Twitter @hurykyzi.
Unggahan itu pun menuai komentar dari warganet. Banyak pro kontra yang disampaikan oleh warganet.
"Daripada tutup dengan kayu, knp g satpol PP aja yg sering2 patroli," @yudhi1***
"Bukan solusi yg tepat sih klo dipagar. Kenapa ga sekalian dilepas aja, drpda dipagar. Kenapa ga dipasang lampu yg terang saja. Atau digerakkan patroli Satpol PP yg lebih sering saja di wilayah trotoar berbangku sprti itu," @AntoGim***
"Gara-gara bocil sangean gak bondo, sakno sing bener-bener butuh gae istirahat," @srzl_prat***
Sebelumnya, beredar video di Twitter yang memperlihatkan muda mudi bermesraan di kursi trotoar di Jalan Ijen, Kota Malang.
Seperti dalam unggahan akun Twitter @TeknikNafas. Dalam unggahannya nampak muda mudi itu berpelukan di siang bolong.
Terlihat juga tangan lelaki dalam video itu memeluk perut si perempuan. Sementara kepala lelaki menempel dan menciumi bagian dada si perempuan. Sedangkan tangan si perempuan nampak mengelus-elus rambut laki-laki tersebut.
"Isone dalan ijen digae panggon mesum ngene, ga tau tempat umum hadehhh (bagaimana bisa kursi trotoar Jalan Ijen dipakai untuk bermesraan, padahal ini tempat umum)," tulis akun tersebut sambil menyentil akun Twitter Pemkot Malang, Satpol PP Kota Malang dan lainnya.
Baca Juga : Fakta Baru Terungkap Usai Polda Metro Jaya Lakukan Reka Ulang Kecelakaan Maut Mahasiswa UI
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang juga menyesalkan adanya tindakan tidak terpuji dari muda-mudi yang bermesraan di kursi RTH (ruang terbuka hijau) itu. Padahal, pihaknya memasang kursi tersebut sejatinya untuk tujuan positif.
Kepala Bidang (Kabid) Ruang Terbuka Hijau (RTH) DLH Kota Malang, Laode Kulaita menganalogikan kursi tersebut seperti pabrik pisau dapur yang tujuannya jelas positif, sebagai salah satu alat bantu memasak. Namun jika digunakan untuk melukai orang, tentunya di luar tujuan itu.
“Sebenarnya tujuan ditempatkannya kursi-kursi tersebut jelas untuk hal yang positif. Jika ternyata oleh oknum masyarakat digunakan untuk hal yang negatif, tentunya di luar maksud dan tujuan kami,” beber Laode kepada JatimTIMES, Sabtu (28/1/2023).
Dengan kejadian tersebut, DLH Kota Malang akan lebih mengintensifkan tim mobiling. Salah satunya melakukan pemantauan di tempat yang memang berpotensi digunakan untuk hal negatif.
“Kami akan mengintensifkan tim mobiling untuk melaksanakan pemantauan terhadap seluruh fasilitas RTH (ruang terbuka hijau) 24jam. Tentunya juga koordinasi dengan Satpol PP,” kata Laode.
Di sisi lain, Laode berharap kepada masyarakat agar turut serta ikut menjaga fasilitas publik. Agar tidak digunakan oleh oknum untuk kegiatan yang negatif.
“Seyogyanya media dan masyarakat juga turut mengimbau kepada oknum masyarakat. Contohnya ikut menegur dan turut menegakkan ketertiban jika melihat kejadian semacam itu,” tutur Laode.
